Polisi Malaysia Sudah Otopsi Jenazah Profesor Asal Palestina Yang Diduga Ditembak Mati Mossad
Menurut kepolisian, Korban Fadi Mohammad al-Batsh (35) merupakan dosen universitas yang berasal dari keluarga terkemuka Hamas di Gaza.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Otopsi terhadap jasad profesor Palestina yang ditembak mati di Kuala Lumpur sudah dilakukan kepolisian Malaysia, Minggu (22/4/2018).
Menurut kepolisian, Korban Fadi Mohammad al-Batsh (35) merupakan dosen universitas yang berasal dari keluarga terkemuka Hamas di Gaza.
Ia ditembak mati di luar blok apartemennya pada Sabtu (21/4/2018) sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Baca: Polisi Malaysia Rilis Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Profesor Asal Palestina Di Kuala Lumpur
Ketika ditembak dua pelaku yang mengendarai sepeda motor, korban sedang berjalan dari apartemen bertingkat tinggi untuk menjalankan salat di masjid lokal di pinggiran Kuala Lumpur.
Dalam gelar perkara, polisi menunjukkan 14 peluru yang bersarang di tubuh korban.
Selain, itu ditunjukan pula beberapa peluru yang ditemukan di dinding.
Baca: Kemenlu China: 32 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus di Korea Utara
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menjelaskan Batsh adalah "seorang insinyur listrik dan seorang ahli membuat roket".
Dalam sebuah pernyataan dari jalur Gaza, keluarga korban mengatakan "kami menuduh Mossad berada di balik pembunuhan ini."
Hamas mengatakan Batsh merupakan seorang ilmuwan peneliti yang mengkhususkan diri dalam masalah energi.
Kepala polisi Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengatakan sebuah satuan tugas telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan.
Baca: 11 Imigran Ilegal Tewas Di Perairan Libya Barat
Namun ia tidak akan berspekulasi mengenai motif atau apakah pembunuh asing yang terlibat.