Jumat, 3 Oktober 2025

Menlu Rusia: Laporan OPCW Tak Ada Sebut Asal-usul Racun Syaraf Serang Mantan Agen Rusia

Rusia sebagai inisiator mengajukan proposal penyelidikan dugaan adanya senjata kimia berupa racun saraf yang ditemukan dalam tubuh Skripal dan putriny

Editor: Adi Suhendi
SPUTNIK/ MIKHAIL VOSKRESENSKIY
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan laporan dari badan pengawas senjata kimia PBB (OPCW) tidak mengkonfirmasi asal-usul racun syaraf yang digunakan dalam serangan terhadap mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia.

Katanya laporan hanya menegaskan komposisi substansi dari zat racun syaraf dan hanya Inggris yang mengklaim bahwa laporan OPCW mengkonkirmasi temuan mereka.

Baca: Pembunuh Purnawirawan TNI AL Kerap Berjalan Gontai, Ditegur Warga: Emang Tanahnya Tidak Rata ?

Sergei Skripal merupakan mantan agen rahasia Rusia yang kemudian membelot ke Inggris dan ditemukan dalam keadaan tidak sadar 4 Maret lalu.

Dilansir BBC, di Den Haag, Belanda, telah digelar pertemuan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Rabu (4/4/2018).

Rusia sebagai inisiator mengajukan proposal penyelidikan dugaan adanya senjata kimia berupa racun saraf yang ditemukan dalam tubuh Skripal dan putrinya, Yulia.

Baca: Sederet Hal Menarik Pledoi Setya Novanto; Kisah Hidup, Jam Tangan Mewah, dan Puisi dari Sahabat

Sejak kasus Skripal mencuat, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuduh Rusia sebagai dalamg serangan tersebut.

Pada 14 Maret 2018, May mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia yang diidentifikasi sebagai mata-mata.

Baca: Mayat Pria Tanpa Identitas Dalam Keadaan Membusuk Ditemukan Mengambang di Kali Ciliwung

Aksi Inggris kemudian diikuti sejumlah negara di dunia.

Lebih dari 151 diplomat Rusia diusir dari 27 negara.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling banyak melakukan pengusiran, dengan 60 orang diplomat harus angkat kaki.

Selain itu, Washington juga mengumumkan telah menutup Kantor Konsulat Rusia di Seattle.

Kremlin membalasnya dengan mengusir diplomat dalam jumlah yang sama, dan menutup konsulat mereka di Saint Petersburg.

Selain itu, Rusia juga mengumumkan pengusiran terhadap diplomat negara yang mengikuti Inggris mem-persona non grata-kan diplomat mereka.(Reuters/AP)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved