Pasukan Garda Nasional Amerika Mulai Berdatangan Di Perbatasan AS-Meksiko
Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat (AS) mulai berdatangan di perbatasan AS-Meksiko.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, HOUSTON - Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat (AS) mulai berdatangan di perbatasan AS-Meksiko.
Hadirnya Garda Nasional diharapkan dapat menekan masuknya imigrasi ilegal.
Para Gubernur Partai Republik dari Texas, Arizona, dan New Mexico, Senin (19/4/2018) berkomitmen mengirimkan 1.600 anggota penjaga perbatasan.
Presiden Amerika serikat, Donald Trump mengatakan pekan lalu ia ingin mengirim 2.000 hingga 4.000 anggota Garda National di perbatasan.
Baca: Jokowi Bagi-bagi Sembako, Sekjen PDIP: Kampanye Kan Belum, Calon Wapres Saja Belum Ditentukan
Hal ini diambil Trump untuk mengatasi "aksi kejahatan yang terus terjadi perbatasan selatan AS."
Pejabat administrasi Trump mengatakan bahwa meningkatnya jumlah orang-orang yang ditangkap di perbatasan selatan.
Demikian tren yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga memerlukan tanggapan segera.
Baca: Sandiaga Bantah Prabowo Subianto Batal Mencalonkan Diri Dalam Pilpres 2019
Menteri Pertahanan Amerika James Mattis pekan lalu menandatangani perintah yang memberi wewenang bagi pengiriman 4.000 pasukan Garda Nasional untuk mengamankan perbatasan.
Perintah tersebut mencakup pendanaan oleh Departemen Pertahanan Amerika sampai September.
Perintah Mattis juga menyebutkan bahwa pasukan Garda Nasional tidak boleh ikut dalam penegakan hukum, dan hanya boleh dipersenjatai kalau diperlukan untuk membela diri.
Sebuah memo Departemen Pertahanan mengatakan anggota Garda tidak akan "berinteraksi dengan migran atau orang lain yang ditahan" tanpa persetujuan langsung dari Menteri Pertahanan Mattis.
Presiden Donald Trump mengatakan dia ingin militer tetap ditugaskan di perbatasan sampai tembok selesai dibangun.
Tetapi dalam anggaran yang baru-baru ini disahkan, Kongres mengeluarkan dana hanya untuk sebagian kecil tembok baru dan beberapa perbaikan atas tembok yang sudah ada.(AP/VOA)