Boss Facebook akui 'kesalahan' tapi tak minta maaf pada pengguna: Skandal Cambridge Analytica
Mark Zuckerberg mengaku terjadi 'pelanggaran kepercayaan,' namun tidak ada permintaan maaf kepada pengguna, investor, atau staf tentang bagaimana
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengakui bahwa raksasa jejaring sosial itu telah "membuat kesalahan" yang menyebabkan data jutaan pengguna Facebook dieksploitasi oleh sebuah perusahaan jasa konsultasi politik.
Perusahaan itu, Cambridge Analytica dituduh menyalahgunakan data pengguna Facebook untuk kepentingan para klien politik mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Zuckerberg mengatakan, memang telah terjadi tindakan "pelanggaran kepercayaan."
- Khawatir soal eksploitasi data pengguna, muncul seruan hapus akun Facebook
- Saham Facebook turun tajam terdampak masalah kerahasiaan data
- 'Beri keterangan palsu' soal WhatsApp, Facebook didenda Rp2 triliun
Dalam wawancara dengan CNN, dia mengatakan "meminta maaf yang dalam," dan berjanji untuk mengambil tindakan terhadap berbagai "aplikasi bermasalah".
Dia menambahkan bahwa dia akan "dengan senang hati" bersaksi di Kongres jika "itu merupakan hal yang baik untuk dilakukan".
Dalam pernyataan di akun Facebooknya, dia berjanji untuk menerapkan sistem yang membuat perusahaan-perusahaan aplikasi lebih sulit untuk "memanen" informasi pengguna.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak mampu maka kami tidak pantas untuk melayani Anda," kata Zuckerberg.
'Tak ada permintaan maaf, tak merasa salah'
Analisis Dave Lee, BBC, di markas besar Facebook
Saya membaca satu hal yang lantang dan jelas dari pernyataan ini: Facebook tidak siap untuk menerima kesalahan atas apa yang telah terjadi.
Penyesalan tidak pernah menjadi bagian dari kekuatan Zuckerberg, dan pernyataan yang muncul setelah berhari-hari peristiwanya itu tidak berbeda.
Tidak ada permintaan maaf kepada pengguna, investor, atau staf tentang bagaimana oleh kebijakan data mereka saat itu memungkinkan terjadinya insiden ini.
Tidak ada penjelasan mengapa, setelah terjadinya penyalahgunaan data seperti ini pada tahun 2014, Facebook memilih untuk sekadar mengecam perusahaan-perusahaan itu dan bukan langsung memblokir mereka.
Tidak ada alasan mengapa Facebook tidak memberi tahu pengguna bahwa data mereka mungkin telah terdampak. Secara teknis, masih belum.
Kata-kata Zuckerberg bukanlah penjelasan, tetapi merupakan suatu pembelaan hukum dan politik. Perusahaan ini tahu bahwa mereka sedang mengarah ke pertempuran di berbagai medan.
Apa sesungguhnya skandal ini?