Putus Sekolah untuk Jadi Petani, Pria Ini Dibilang Tak Akan Sukses, tapi Lihat Penghasilannya Kini
"Jika kamu tidak punya gelar, maka kamu tidak akan bisa sukses," itulah ungkapan yang sering diucapkan orang-orang sejak kita kecil.
TRIBUNNEWS.COM - "Jika kamu tidak punya gelar, maka kamu tidak akan bisa sukses," itulah ungkapan yang sering diucapkan orang-orang sejak kita kecil.
Namun, petani asal Malaysia ini membuktikan bahwa ia masih bisa meraih sukses tanpa duduk di bangku kuliah.
Dilansir Tribunnews dari World Of Buzz, Saipol Azmir Zainuddin berhenti sekolah sejak kelas 6 SD.
Ia punya cita-cita yang mantap, yaitu menjadi seorang petani.
Baca: Anak Ini Dapat Uang Jajan Lebih karena Berkelakukan Baik, tapi yang Dibelinya Bikin Sang Ibu Kaget

Menurut portal berita online lokal pucukpaku.net, Saipol mengungkapkan:
"Meskipun aku putus sekolah lebih cepat dari teman-temanku, hal itu tidak membuatku patah semangat, karena menjadi petani adalah cita-citaku."
"Aku berhenti sekolah bukan untuk menjadi pengangguran, karena aku menjadi pekerja bangunan saat itu."
Baca: Ibu Ini Khawatir Anaknya yang Tunawicara Dibully, tapi Cerita Gurunya di Sekolah Malah Bikin Nangis!
Gaji pertama yang didapat Saipol dari pekerja bangunan adalah RM750 (Rp2,6 juta).
Ia tidak membeli smartphone seperti orang-orang kebanyakan.
Melainkan, ia mulai meraih cita-citanya dengan membeli anak sapi seharga RM450 untuk diternak.
Setiap bulannya, ia menggunakan gajinya untuk membeli anak sapi sampai usianya 18 tahun.
"Saat usiaku 18 tahun, aku sudah punya 300 sapi.
Saat itu, ayahku dan aku merawat sapi bersama dan menjualnya ke warga.
Aku menabung semua keuntungan karena sudah menjadi cita-citaku memiliki ladang peternakan yang luas," ungkap Saipol.
Baca: Pedagang Rambutan Jadi Perbincangan, di Atas Memang Jualan Buah, tapi Coba Lihat di Dalam Gerobaknya

Ketika usianya 19 tahun, Saipol menjual sapi-sapi dan sudah mapan secara finansial sehingga bisa membeli mobil dan rumah.
Untuk memperluas bisnisnya, Saipol meminjam uang RM100.000 (Rp 348 juta) melalui Farmer’s Organisation Authority Malaysia (LPP).
Baca: Ngeri! Pria Ini Ingin Berpose Menyentuh Kereta, tapi Saat Sudah Dekat, Ternyata Ia Salah Perhitungan
Dengan bantuan LPP dan lembaga kepemerintahan lain, Saipol mempu memperluas pemasrannya hingga ke seluruh negeri.
Setelah beberapa tahun mengumpulkan uang, ia akhirnya membeli lahan seluas 0,8 hektar untuk peternakan sapinya.

Selain berfokus menghasilkan laba, Saipol juga memastikan sapi-sapinya sehat dan bebas dari penyakit,
Ia tak ingin para pelanggannya kesulitan setelah membeli ternak darinya.
Sekarang, Saipol sudah berusia 33 tahun.
Ia memiliki 700 sapi, 150 kambing, dan 30 kerbau.
Tahun lalu, ia memperoleh penghasilam RM1.000.000 (Rp3,4 M) dari penjualan ternak.
Ia pun membuka pelatihan bagi para anak muda yang tertarik untuk terjun ke bisnis sepertinya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)