Kamis, 2 Oktober 2025

Para Kapolda dihimbau tingkatkan pengamanan tokoh agama dan tempat ibadah, namun tak cukup atasi meningkatnya tensi SARA selama tahun politik

Imbas dari rentetan serangan terhadap tokoh agama dan tempat ibadah, Wakapolri mengingatkan jajarannya di daerah untuk meningkatkan pengamanan.

Para kepala kepolisian daerah dihimbau untuk meningkatkan pengamanan terhadap tokoh agama dan tempat ibadah. Namun, hal itu dinilai tak cukup untuk mengatasi potensi SARA yang digunakan untuk tujuan politis.

Hal ini merupakan buntut dari rentetan insiden yang menyerang tokoh agama dan tempat ibadah di beberapa wilayah, seperti di Jawa Barat, Yogyakarta dan yang baru-baru ini terjadi di Jawa Timur.

Untuk membahas itu, digelar video conference (vicon) yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin. Rapat tersebut melibatkan Kapolda dan pejabat utama Polda se-Indonesia melalui video conference. Rapat juga dihadiri pejabat utama di lingkungan Mabes Polri.

"Wakapolri menegaskan dan mengingatkan kepada para kapolda terkait pengamanan tempat-tempat ibadah dan tokoh-tokoh agama," ujar Kepala Divisi Humas Setyo Wasisto usai video conference di Jakarta, Senin (19/02).

Namun, menurut Koordinatos Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani, hal itu tidak cukup.

Dia memandang peristiwa-peristiwa penyerangan, kekerasan, intimidasi dan persekusi serupa akan terus terjadi sepanjang tahun ini, terlebih tahun 2018 merupakan tahun politik dimana sebanyak 171 Propinsi dan Kabupaten dan Kota di Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada secara serentak.

"Dalam konteks tersebut, sangat mungkin isu-isu SARA digunakan untuk tujuan dan kepentingan politik pragmatis," kata Yati.

"Dengan begitu banyak rangkaian peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, pihak kepolisian tidak bisa lagi hanya memberikan himbauan kepada jajarannya, tapi memang harus ada suatu strategi, perencanaan yang sistematis dan komprehensif bagaimana menangani potensi penggunaan isu SARA di momentum politik tahun ini dan tahun depan," ujarnya kemudian.

Setidaknya lima insiden kasus penyerangan terhadap pemuka agama terjadi sejak awal tahun. Termutakhir, pengasuh Pondok Pesantren Karangasem, di Paciran, Lamongan, Jawa Timur diserang oleh orang tidak dikenal pada Minggu (18/02).

Laporan pengamanan rutin dan khusus

Dalam rapat yang digelar mulai sekitar pukul 09:00 WIB, Wakapolri Kombes Syafruddin meminta laporan operasional rutin dan khusus untuk pengamanan tempat ibadah dan tokoh agama, terutama para ulama dan ustaz.

Pembahasan dikhususkan untuk beberapa daerah yang akhir-akhir ini sering terjadi penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama.

"Ini difokuskan pada Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta yang akhir-akhir ini banyak terjadi kasus penyerangan tempat dan tokoh agama," ujar Syafruddin.

Dia lalu memberi kesempatan kepada Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto, Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin, dan Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri untuk menjelaskan pemecahan masalah atas insiden serangan tempat ibadah dan tokoh agama yang terjadi di ketiga wilayah itu, dan mengingatkan mereka untuk meningkatkan pengamanan.

Usai rapat, Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto menuturkan, peningkatan pengamanan ini penting lantaran beberapa waktu lalu terjadi beberapa kejadian "penganiayaan" kepada tokoh agama, tapi berkembang adanya isu-isu yang tidak benar.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved