Turis asing pelaku 'pesta seks lucu-lucuan' dibebaskan dengan jaminan
Pengadilan di Kamboja membebaskan tujuh dari 10 turis asing yang dituntut bulan lalu dengan tuduhan mengunggah foto-foto pornografi.

Pengadilan di Kamboja membebaskan tujuh dari 10 turis asing yang dituntut bulan lalu dengan tuduhan mengunggah foto-foto pornografi. Para turis itu dibebaskan setelah membayar uang jaminan.
Mereka ditangkap pada bulan Januari setelah muncul foto orang-orang yang memperagakan adegan seks dalam sebuah pesta di sebuah vila di provinsi Siem Reap.
Jika terbukti bersalah, para turis itu terancam hukuman setahun penjara di Kamboja.
- 'Turis telanjang' di Kinabalu dibebaskan
- Menteri kebudayaan India 'larang turis asing memakai rok pendek'
- Turis Belanda dipenjara karena menghina agama Buddha
Tiga orang -berkebangsaan Inggris, Belanda dan Norwegia- yang diduga merupakan penyelenggara pesta ini tetap berada dalam tahanan.
Awalnya polisi menangkap 87 orang asing pada tanggal 25 Januari dalam penggrebekan sebuah pesta bertema "Ayo berbasah kuyup." Mereka dituduh "bernyanyi dan menari secara pornografi" oleh polisi.
Polisi mengatakan sebagian besar turis asing itu dibebaskan setelah 'dibina' atas perilaku mereka yang 'tidak senonoh.'
Namun sepuluh turis asing lainnya - lima warga Inggris, dua warga Kanada, seorang warga Norwegia, seorang warga Selandia Baru dan seorang warga Belanda, ditahan dan diproses secara hukum.
Foto-foto yang diduga berasal dari pesta tersebut menunjukkan beberapa pasangan berpakaian lengkap tergeletak di lantai vila, terlihat memperagakan berbagai posisi hubungan seksual.
Peringatan: Foto-foto di bawah mungkin mengganggu Anda

Juru bicara pengadilan provinsi Siem Reap menuturkan mereka yang dibebaskan dengan jaminan tidak dapat meninggalkan negara tersebut karena paspor mereka disita.
Siem Reap sangat populer di kalangan wisatawan karena lokasinya berdekatan dengan reruntuhan kuil kuno Angkor Wat yang terkenal, tempat wisata terbesar Kamboja.
Kehidupan malam di negara ini berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena semakin terkenal di kalangan pelancong dan wisatawan beranggaran minim.
Hal ini terkadang membuat para wisatawan berada dalam posisi yang berseberangan dengan budaya Buddha yang konservatif di Kamboja.