Jumat, 3 Oktober 2025

Jakarta dan 10 kota di dunia diduga akan alami kelangkaan air minum

Jakarta berada di posisi kelima di antara 11 kota dunia yang paling terancam -Cape Town di Afrika Selatan menjadi kota besar pertama di era

Pada 2014, lebih dari 20 juta penduduk Beijing hanya mendapat 145 meter kubik per orang.

Cina dihuni oleh hampir 20% penduduk dunia namun hanya memiliki 7% air tawar dunia.

Sebuah studi di Universitas Columbia memperkirakan bahwa antara tahun 2000 dan 2009, cadangan air Cina menurun 13%.

Belum lagi masalah polusi. Angka resmi dari tahun 2015 menunjukkan bahwa 40% air permukaan Beijing begitu tercemarnya hingga tidak berguna sama sekali bahkan untuk keperluan pertanian atau industri sekalipun.

Pihak berwenang Cina mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan proyek penanganan air besar-besaran. Mereka juga membangun program-program pendidikan, serta kenaikan harga untuk untuk penggunaan air besar-besaran untuk bisnis.

4. Kairo

Sungai Nil yang pernah begitu penting untuk pembentukan salah satu peradaban terbesar di dunia, kini mengalami masalah besar di zaman modern ini.

Nil adalah sumber dari 97% kebutuhan air Mesir tetapi juga merupakan hilir dari sampah pertanian dan sampah rumah tangga yang yang tidak diolah.

Pollution on the Nile
Getty Images
Sungai Nil yang pernah begitu penting untuk pembentukan salah satu peradaban terbesar di dunia, kini mengalami masalah besar di zaman modern ini.

Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO menunjukkan bahwa dalam hal jumlah kematian terkait dengan pencemaran air, Mesir berada di antara urutan tertinggi di antara negara berpenghasilan menengah ke bawah.

PBB memperkirakan negeri itu akan mengalami kelangkaan air pada tahun 2025.

5. Jakarta

Kendati banyak warga kota tak menyadari, Jakarta adalah kota pesisir. Dan seperti banyak kota pesisir lain, ibu kota Indonesia ini menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut.

Tapi di Jakarta, masalah ini diperparah dengan ulah manusia secara langsung. Karena kurang dari separuh dari 10 juta penduduk yang memiliki akses terhadap air ledeng, trjadi penggalian sumur secara tidak sah. Praktek ini menguras cadangan kantung air bawah tanah, hampir secara harfiah mengempiskannya.

Akibatnya, menurut perkiraan Bank Dunia, sekitar 40% wilayah Jakarta sekarang ini berada di bawah permukaan laut.

Keadaannya lebih buruk: kantung-kantung air itu tidak mengalami pengisian ulang meski turun hujan lebat karena seantero kota penuh beton dan aspal, sehingga lapangan terbuka pun tak bisa menyerap curah hujan.

Flooded neighbourhood in Jakarta
Getty Images
Penggalian sumur sembarangan membuat Jakarta jadi rentan terhadap banjir.

6. Moskow

Seperempat cadangan air tawar dunia ada di Rusia, namun negara ini mengalami masalah pencemaran peninggalan industri era Soviet.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved