Jakarta dan 10 kota di dunia diduga akan alami kelangkaan air minum
Jakarta berada di posisi kelima di antara 11 kota dunia yang paling terancam -Cape Town di Afrika Selatan menjadi kota besar pertama di era
Pada 2014, lebih dari 20 juta penduduk Beijing hanya mendapat 145 meter kubik per orang.
Cina dihuni oleh hampir 20% penduduk dunia namun hanya memiliki 7% air tawar dunia.
Sebuah studi di Universitas Columbia memperkirakan bahwa antara tahun 2000 dan 2009, cadangan air Cina menurun 13%.
- Kekeringan dan kelaparan di Somalia, lebih dari 100 orang tewas
- Jakarta mulai banjir, longsor tewaskan tiga orang, pengungsian berlangsung
- Mereka yang 'bersahabat' dengan banjir di tepi Ciliwung sejak 'zaman nenek moyang'
Belum lagi masalah polusi. Angka resmi dari tahun 2015 menunjukkan bahwa 40% air permukaan Beijing begitu tercemarnya hingga tidak berguna sama sekali bahkan untuk keperluan pertanian atau industri sekalipun.
Pihak berwenang Cina mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan proyek penanganan air besar-besaran. Mereka juga membangun program-program pendidikan, serta kenaikan harga untuk untuk penggunaan air besar-besaran untuk bisnis.
4. Kairo
Sungai Nil yang pernah begitu penting untuk pembentukan salah satu peradaban terbesar di dunia, kini mengalami masalah besar di zaman modern ini.
Nil adalah sumber dari 97% kebutuhan air Mesir tetapi juga merupakan hilir dari sampah pertanian dan sampah rumah tangga yang yang tidak diolah.

Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO menunjukkan bahwa dalam hal jumlah kematian terkait dengan pencemaran air, Mesir berada di antara urutan tertinggi di antara negara berpenghasilan menengah ke bawah.
PBB memperkirakan negeri itu akan mengalami kelangkaan air pada tahun 2025.
5. Jakarta
Kendati banyak warga kota tak menyadari, Jakarta adalah kota pesisir. Dan seperti banyak kota pesisir lain, ibu kota Indonesia ini menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut.
Tapi di Jakarta, masalah ini diperparah dengan ulah manusia secara langsung. Karena kurang dari separuh dari 10 juta penduduk yang memiliki akses terhadap air ledeng, trjadi penggalian sumur secara tidak sah. Praktek ini menguras cadangan kantung air bawah tanah, hampir secara harfiah mengempiskannya.
Akibatnya, menurut perkiraan Bank Dunia, sekitar 40% wilayah Jakarta sekarang ini berada di bawah permukaan laut.
Keadaannya lebih buruk: kantung-kantung air itu tidak mengalami pengisian ulang meski turun hujan lebat karena seantero kota penuh beton dan aspal, sehingga lapangan terbuka pun tak bisa menyerap curah hujan.

6. Moskow
Seperempat cadangan air tawar dunia ada di Rusia, namun negara ini mengalami masalah pencemaran peninggalan industri era Soviet.