Jakarta dan 10 kota di dunia diduga akan alami kelangkaan air minum
Jakarta berada di posisi kelima di antara 11 kota dunia yang paling terancam -Cape Town di Afrika Selatan menjadi kota besar pertama di era
Jakarta berada di posisi kelima di antara 11 kota dunia yang paling terancam -Cape Town di Afrika Selatan menjadi kota besar pertama di era modern yang menghadapi ancaman kehabisan air minum ini.
Temuan ini hanya salah satu contoh ekstrim saja dari masalah yang sudah lama diperingatkan oleh para ahli: kelangkaan air.
Meskipun mencakup sekitar 70% permukaan bumi, air, terutama air minum, tidaklah seberlimpah seperti yang dipikirkan orang. Hanya 3% saja yang tergolong air segar.
- Banjir masih mengancam Jakarta: Lima hal yang harus Anda ketahui
- Upaya Jakarta dan kota-kota dunia untuk hentikan amblasnya permukaan tanah
- 'Politik air' jadi penentu penting di abad 21
Lebih dari satu miliar orang tak memiliki akses terhadap air dan 2,7 miliar lainnya mengalami kelangkaan setidaknya satu bulan dalam setahun. Sebuah survei tahun 2014 terhadap 500 kota terbesar di dunia memperkirakan bahwa satu dari empat kota dunia sedang mengalami masalah air.
Menurut proyeksi yang didukung PBB, pada tahun 2030 nanti kebutuhan akan air tawar dunia akan 40% lebih tinggi dari ketersediaan, akibat perubahan iklim, ulah manusia dan pertumbuhan penduduk.
Karenanya tidak mengherankan, bahwa bahwa Cape Town hanyalah puncak gunung es. Inilah 11 kota lain, termasuk yang kemungkinan besar akan mengalami kehabisan air.
1. São Paulo
Ibukota Brasil secara finansial, dan satu dari 10 kota terpadat di dunia ini pada tahun 2015 mengalami masalah sebagaimana Cape Town, ketika cadangan air mereka turun 4% di bawah kapasitas mereka.
Pada puncak krisis, kota berpenduduk lebih dari 21,7 juta jiwa itu hanya memiliki persediaan air untuk kurang dari 20 hari dan polisi harus mengawal truk air untuk mencegah penjarahan.

Penyebabnya awalnya diperkirakan adalah kekeringan yang melanda bagian tenggara Brasil antara 2014 dan 2017, namun sebuah misi PBB ke São Paulo mengkritik otoritas negara bagian "kurangnya perencanaan dan investasi yang tepat".
Krisis air dianggap 'selesai' pada 2016, namun pada bulan Januari 2017 cadangan utama air mereka 15% di bawah perkiraan untuk periode itu- membuat persediaan air di masa depan kembali dipertanyakan.
2. Bangalore
Kota di selatan India ini mengalami pertumbuhan properti yang sangat pesat akibat dipromosikannya Bangalore sebagai pusat teknologi dan mengalami kerepotan untuk mengelola sistem air dan limbah kota.
Lebih-lebih lagi, pipa saluran air di sana sudah begitu tua dan membutuhkan perbaikan yang mendesak: sebuah laporan yang disusun pemerintah pusat menunjukkan bahwa kota tersebut kehilangan lebih dari separuh air minum mereka karena terbuang begitu saja.
- 10 tantangan besar yang akan kita hadapi pada 2050
- Sekitar 330 juta orang terkena dampak kekeringan di India
- Ibukota India masih tanpa air selama 3-4 hari mendatang
Seperti Cina, India mengalami masalah polusi air yang pelik dan itulah yang dialami Bangalore: data menunjukan bahwa 85% persediaan air danau dan situ di kota itu hanya bisa digunakan untuk irigasi dan pendinginan industri.
Tak satu pun danau yang airnya cocok untuk diminum atau digunakan untuk mandi

3. Beijing