Selasa, 30 September 2025

Kisah Mengerikan Para Wanita Jadi Budak Seks, Ada yang Gila, Meninggal Dunia Hingga Trauma Psikis

Perempuan yang tidak mengenakan sehelai benang pun, tampak berlari secepat-cepatnya di jalanan kotor.

Editor: Hendra Gunawan
net
Ilustrasi. 

Meski kejahatannya sudah jelas, namun upaya untuk mengadili Ray tak semudah dibayangkan. Jalan bagi polisi dan jaksa untuk membuktikan kesalahan Ray sangat berat. Apalagi Ray yang belakangan diketahui pernah bekerja sebagai mekanik, tidak memiliki jejak kriminal. Berbeda dengan Hendy yang diketahui pernah pindah negara bagian karena perampokan, pencurian, dan kepemilikan narkoba.

Adanya video, foto, peralatan “Toy Box” dan ruangannya; tetap membuat pembuktian masih sulit. Profesi Cynthia yang menjadi PSK, rupanya membuat kredibilitasnya kurang.

Beruntung, tak lama setelah berita kasus ini dimuat di media, datang mantan korban lain. Angelica M. menyatakan pada 17 Februari 1999, dirinya juga mengalami penyiksaan yang sama. Namun, dia bukan wanita dalam video. Jadi masih dimungkinkan adanya korban ketiga.

Angelica menceritakan dirinya bisa lolos karena berhasil membujuk para pelaku untuk membiarkan dia pergi. Mereka melepaskan Angelica di sebuah jalan tol yang jaraknya bermil-mil dari rumahnya.

Kini, Ray dan Hendy harus menerima tambahan tuntutan lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu totalnya menjadi 25 tuntutan. Sayangnya, tidak ada keterangan lebih lanjut mengapa kasus Angelica tidak diketahui sebelumnya.

Kemunculan Angelica membuat FBI merasa harus turun tangan. Lembaga ini mengerahkan 100 agen yang disebar ke hampir semua negara bagian untuk mencari saksi atau kemungkinan adanya korban lain. Maklum, saat itu mereka berasumsi Ray memiliki riwayat panjang dalam pelecehan dan sudah mempraktikkannya. Mereka juga menganggap kasus ini mungkin jauh lebih buruk dari dugaan siapa pun.

Wanita dalam video

Perkembangan penyelidikan ini akhirnya kembali diarahkan ke salah satu tersangka, yaitu Hendy. Apalagi setelah dilakukan penelusuran terhadap temantemannya, diketahui bahwa perempuan ini pernah menyatakan mau terlibat dalam aksi Ray karena memberinya adrenalin.

Pernyataan yang dilakukan Hendy dalam keadaan mabuk tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah korban ada sekitar 14 orang, termasuk seorang rekan Ray yang juga pengusaha, Billy Bowers. Tubuh para korban tersebut ditenggelamkan di sebuah danau dan jurang di daerah selatan New Mexico. Namun saat peneliti mencarinya, bahkan menggunakan radar penembus tanah dan anjing pelacak, tubuh-tubuh tersebut tidak ditemukan.

Dari Hendy juga akhirnya ditemukan bahwa ada keterlibatan dua orang lainnya, Glenda “Jesse” Ray yang merupakan anak Ray, serta Dennis Roy Yancy, rekan Glenda. Bersama Ray, keduanya terlibat dalam pembunuhan wanita bernama Marie B. Parker.

Yancy kemudian mengaku pernah menjadi saksi aksi sadomasokis yang dilakukan oleh Ray. Malah beberapa kali terlibat. Dia juga melihat bagaimana Ray menyiksa seorang gadis di dalam Toy Box, namun bersikeras menyatakan bahwa wanita tersebut telah setuju untuk menjalani penyiksaan tersebut.

Dalam wawancara lebih lanjut diketahui bahwa Marie Parker adalah mantan pacar Yancy. Perempuan malang itu diculik pada 5 July 1997 oleh Ray, Glenda dan Yancy. Setelah menjalani penyiksaan, Yancy diberi tali dan diperintahkan untuk membuang korban ke sebuah danau. Sayang, lagi-lagi para penyelidik tidak berhasil menemukan tubuh korban.

Pada 10 April 1999, Yancy divonis terlibat dalam pembunuhan. Dia harus menjalani dua hukuman yang masing-masing lamanya 15 tahun penjara. Hendy yang memberikan banyak informasi dalam kasus ini mendapat penurunan jumlah dakwaan, dari 25 menjadi 5 dakwaan. Dia dihukum 36 tahun penjara.

Sementara itu, Glenda baru ditangkap pada 26 April 1999. Dia harus menghadapi 37 tuntutan, termasuk penculikan dan penyiksaan secara seksual. Sebuah koran melaporkan bahwa pada usia 13 tahun, sebenarnya Glenda pernah melaporkan perbuatan ayahnya terhadap seorang wanita di Mexico.

Tak lama setelah Hendy dihukum, seorang ibu dari Colorado melapor ke polisi bahwa anaknya pernah hilang selama tiga hari dan kembali dalam kondisi tubuh acak-acakan dan lupa segalanya. Sebelum membaca berita tentang Ray, dia menduga anaknya berada di bawah pengaruh narkoba.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan