Minggu, 5 Oktober 2025

FSB, Agen Mata-mata Rusia yang Banyak Beroperasi di Negara Lain, di Bawah Kendali Presiden Putin

Pada 2015, FSB menukar agen mata-mata dengan Estonia seperti layaknya era Perang Dingin.

Editor: Hasanudin Aco
AFP
Presiden Vladimir Putin bersalaman dengan anggota FSB di Chechnya pada 2011. 

Pada Maret 2017, aparat keamanan AS menuduh dua agen FSB—Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushcin—meretas akun Yahoo dan mengambil data jutaan pengguna.

Untuk memantau internet, FSB punya alat bernama Sorm. Perangkat itu dapat memata-matai surat elektronik, menguping pembicaraan telepon, beragam data, dan jaringan privat virtual (VPN).

Andrei Soldatov, yang menulis buku tentang FSB berjudul The New Nobility, mengatakan penyedia jasa telekomunikasi Rusia harus memberi akses data secara langsung kepada FSB.

Akan tetapi, seberapa luas jangkauan pemantauan FSB, tidak jelas.

Soldatov mengatakan, seperti halnya KGB pada era Uni Soviet, kecemasan dimata-matai merupakan senjata yang sebenarnya.

Seberapa dekat FSB dengan Putin?

Markas FSB berada di gedung Lubyanka, pusat Kota Moskow. Di sanalah, pada era Uni Soviet, KGB menginterogasi tahanan politik.

Kepala FSB, Alexander Bortnikov, melapor secara langsung kepada Putin.

Pada 2000, kepala FSB terdahulu, Nikolai Patrushev, menyebut kolega-koleganya di FSB sebagai "bangsawan modern". Manakala Putin menjadi presiden, mantan-mantan agen FSB diberikan jabatan-jabatan penting.

Menurut Olga Kryshtanovskaya, seorang sosiolog terpandang di Rusia, semasa periode jabatan Putin yang pertama, sebanyak sepertiga dari seluruh pejabat pemerintah Rusia merupakan "siloviki" alias aparat keamanan.

"Kita sedang menyaksikan pemulihan kekuatan KGB" di bawah Putin, katanya.

Dalam buku Putin's Kleptocracy yang ditulis peneliti AS, Karen Dawisha, sepak terjang para petinggi FSB sebenarnya telah dimulai pada 1990-an. Putin, tulisnya, mengendalikan perdagangan asing dari St Petersburg dan beberapa koleganya terkait dengan kejahatan terorganisir.

Bahkan, kini mereka telah mengumpulkan kekayaan dan mengendalikan sumber daya alam Rusia.

Tudingan itu juga mengemuka dalam penyelidikan kematian Litvinenko dan investigasi kepolisian Spanyol terhadap mafia Rusia.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved