Sabtu, 4 Oktober 2025

Alasan Presiden Jokowi Ngotot Kunjungi Afganistan, Hingga Tolak Kenakan Rompi Antipeluru

Dua hari sebelum kunjungan Jokowi, terdapat serangan teror bom ambulans di Kabul yang sedikitnya menewaskan 103 orang.

Editor: Wahid Nurdin
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Afghanistan, Senin (29/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamanan maksimal disiapkan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).

Pengamanan ekstra diberlakukan karena kondisi di Afghanistan yang tengah bergejolak.

Dua hari sebelum kunjungan Jokowi, terdapat serangan teror bom ambulans di Kabul yang sedikitnya menewaskan 103 orang.

"Tentu pihak Afghanistan juga prepare."

"Ketika kunjungan itu sebenarnya sudah disiapkan ada mobil antipeluru, misalnya."

"Kemudian, rompi antipeluru sudah disediakan," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/1/2018) sebagaimana dikutip dari kompas.com. 

Namun, Presiden Jokowi menolak menggunakan rompi antipeluru yang sudah disiapkan.

Presiden merasa pengamanan yang diberlakukan Afghanistan bekerja sama dengan Pasukan Pengamanan Presiden sudah cukup.

"Tetapi, Presiden juga enggak pakai rompi, enggak mau pakai," ucap Johan.

Johan mengakui, situasi di Afghanistan yang tidak stabil membuat Jokowi mendapatkan banyak masukan untuk tidak berkunjung ke sana.

Namun, Jokowi tetap berkeras dengan keputusannya.

"Teman-teman, kan, tahu Pak Presiden kita."

"Ingat enggak waktu peristiwa bom Thamrin."

"Sebenarnya dilarang juga oleh pembantunya untuk hadir."

"Tetapi, kan, Pak Presiden ingin selalu dekat dengan rakyatnya, ingin menunjukkan bahwa kita tidak boleh takut teror," ucap Johan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved