Kisah Nyata: Bayi Tertukar di Keluarga Muslim dan Hindu tapi sama-sama Tolak Dikembalikan
Kejadian unik tapi menyedihkan terjadi di India. Pada Maret 2015, Salma Parbin melahirkan bayi di sebuah rumah sakit di Assam, India.
Editor:
Fajar Anjungroso
Tapi keyakinannya langsung berubah begitu ia dan istrinya bertemu keluarga Shahabuddin.
"Ketika pertama kali melihat Jonait, saya menyadari kalau wajahnya mirip dengan suami saya. Saya sedih dan menangis," kata Shewali.
Salma juga sama. Saat melihat anak Shewali yang diberi nama Riyan, dia langsung yakin itu adalah anak kandungnya.
Dalam pertemuan ini, Salma dan suaminya mengusulkan agar dua anak ini ditukar saja, tapi ibu Shewari menolak.
Shahabuddin kemudian melaporkan kasus ini ke polisi pada Desember 2015 setelah pihak rumah sakit mengatakan tak bisa menyelesaikan persoalan bayi yang tertukar ini.
Untuk mendapatkan bukti ilmiah, polisi lantas meminta dua keluarga ini melakukan tes darah. Pada November 2016 didapat hasil uji laboratorium yang menyimpulkan bahwa dua bayi ini memang tertukar.
Shahabuddin kemudian membawa kasus ini ke pengadilan karena hanya hakim yang bisa memerintahkan penukaran anak.
Pada 4 Januari 2018 hakim memanggil keluarganya dan keluarga Shewali. Hakim setuju Jonait diserahkan ke pasangan Shewali dan Anil sementara Riyan dikembalikan ke pasangan Shahabuddin-Salma.
Tapi apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan kedua pasangan ini.
Baik Jonait maupun Riyan sama-sama tak mau dipisahkan dari orang tua yang selama ini membesarkan mereka.
"Pengadilan mengatakan kalau kami ingin bertukar anak itu bisa dilakukan ... tapi kami akhirnya mengurungkan keinginan itu. Kami telah mengasuh dan membesarkan anak dalam tiga tahun terakhir. Kami tak bisa melepas anak ini begitu saja," kata Salma.
Suami Shewali, Anil, mengatakan menukar anak bukan tindakan yang bijak karena bisa melukai kejiawaan mereka. "Mereka terlalu muda untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi," kata Anil.
Terlihat jelas bahwa baik Shahabuddin-Salma maupun Shewali-Anil sebenarnya tak mau melepas anak yang selama ini mereka besarkan. Jonait dan Riyan juga tak dipisahkan dari orang tua yang selama ini mengasuh mereka.
Jonait dan Riyan bahkan tak mau dipisahkan dari orang tua mereka meski hanya sesaat.
Bagaimana dengan masalah agama? Shahabuddin menjawab, "Anak adalah anugerah dari Tuhan. Ia terlahir tidak membawa agama. Keluarganyalah yang menentukan apakah ia Islam atau Hindu."
Akhirnya Shahabuddin-Salma dan Shewali-Anil sepakat untuk menyerahkan penyelesaikan kasus ini kepada Jonait dan Riyan saat mereka beranjak dewasa nanti.