Sabtu, 4 Oktober 2025

Bus Sekolah Ini Terbelah Dua Setelah Ditabrak Kereta

Sekitar 70 anggota tim reaksi cepat dan empat helikopter dikerahkan sebagai bagian dari upaya penyelamatan.

Editor: Choirul Arifin
DAILY MAIL
Kondisi bus sekolah yang terbelah setelah tertabrak kereta di persimpangan antara Millas dan Saint-Féliu-d'Amont, Prancis. 

TRIBUNNEWS.COM, PERPIGNAN - Sebuah kereta api dan bus sekolah bertabrakan di dekat Perpignan di selatan Prancis. Kecelakaan terjadi di persimpangan antara Millas dan Saint-Féliu-d'Amont.

Dalam kejadian ini, ada empat anak yang meninggal dan puluhan lainnya cedera. Sekitar dua puluh orang terluka dan 11 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Sebelumnya, bus nahas tersebut menjemput para murid yang berusia antara 13 dan 17 tahun, dari sebuah sekolah menengah terdekat sebelum terjadi kecelakaan.

Sejumlah foto dari tempat kejadian menunjukkan bus terbelah dua akibat kuatnya kecelakaan yang terjadi.

Operator kereta api SNCF mengatakan, saksi melihat palang kereta sudah diturunkan pada saat tabrakan, meskipun hal itu tidak dikonfirmasi.

Bus, yang bertolak dari Christian Bourquin College di Millas, berada di persimpangan saat ditabrak kereta, yang sedang melakukan perjalanan dari Perpignan dengan kecepatan sekitar 80km/jam (50mph). Tingkat visibilitas saat itu dilaporkan bagus.

Seorang saksi yang berada di kereta mengatakan kepada situs berita lokall'Indenpendant bahwa "kecelakaan itu sangat menyeramkan di mana kereta sepertinya akan tergelincir". Ada sekitar 30 orang yang berada di dalam kereta regional pada saat itu.

Pihak penyidik ​​sedang menunggu untuk mewawancarai pengemudi bus wanita yang mengalami luka ringan dalam kecelakaan tersebut. Kedua pengemudi, baik bus maupun kereta, lolos dari cedera serius.

Carole Delga, presiden dewan daerah Occitanie, mengatakan daerah persimpangan berada dalam kondisi yang sangat baik dan telah ditingkatkan baru-baru ini. "Tingkat visibilitas di persimpangan sangat baik," katanya.

SNCF mengatakan bahwa pihaknya menggunakan palang otomatis dengan sinyal standar dan tidak dianggap berbahaya.

Tapi nenek dari seorang gadis berusia 11 tahun yang terluka dan berada di dalam bus menceritakan sebuah cerita yang sangat berbeda. Cucunya menceritakan bahwa palang kereta tidak turun tapi tetap terangkat. "Lampu merah yang biasanya berkedip tidak menyala," katanya.

"Sopir (bus) itu lewat dan berhenti setengah jalan, dan disitulah kereta menabraknya," cerita sang nenek.

Operator kereta api SNCF telah melakukan modernisasi penyeberangan di seluruh Prancis dalam beberapa tahun terakhir, menyusul banyaknya kecelakaan yang terjadi.

Perdana Menteri Edouard Philippe, yang mengunjungi lokasi kejadian, mengatakan tugas mengidentifikasi korban terbukti sangat sulit.

"Prioritas pada tahap ini adalah memberikan informasi yang tepat kepada keluarga yang hidup dalam masa sulit yang harus kita buat sesingkat mungkin," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved