Berkaca dari Yerusalem: bagaimana memilih Ibu kota negara?
Dengan alasan untuk mengendalikan dan kesatuan, banyak ibu kota dunia terletak di tengah sebuah negara, yang mendorong Presiden Soekarno merencanakan
Alexander Hamilton dan negara-neagra bagian di sebelah utara ingin pemerintah federal menutup utang negara-negara bagian itu serta mencapai kesepakatan dengan Thomas Jefferson dan James Madison, yang menginginkan ibu kota teletak di bagian Selatan.
George Washington kemudian memilih lokasi yang tepat di tepi Sungai Potomac.

Di Australia, sejumlah turis terkejut mengetahui bahwa Sydney bukan ibu kota negara namun Canberra di pedalaman yang dibangun untuk menjadi ibu kota dan sering disebut sebagai 'ibu kota semak'.
Penetapan Canberra sebagai ibu kota itu merupakan kompromi: berada di tengah kota terbesar Australia, Sydney, dan saingannya yang berada di sebelah Seltan, Melbourne.

Namun sebagian ahli sejarah berpendapat alasan itu tidak benar dan panas yang terlalu menyengat pada musim panas di Sydney dan Melbourne yang menjadi alasan utama memilih Canberra, yang lebih sejuk, ditetapkan sebagai ibu kota Australia.
"Alasan yang paling penting, yang disepakati semua politikus pada saat itu, adalah kaum putih hanya bisa berkembang dan hidup di iklim yang sejuk," jelas sejarahwan, David Headon, kepada Australian Geographic.
3. Sejarah yang rumit
Berlin atau Bonn? Itulah pertanyaan yang muncul ketika Tembok Berlin runtuh tahun 1989 dan Jerman bersatu harus memutuskan ibu kotanya.
Pada masa perang dingin yang memisahkan Berlin, maka Bonn menjadi ibu kota Jerman Barata dan Berlin timur adalah ibu kota Jerman Timur atau Republik Demokratik Jerman.
Sekarang para pelancong yang datang ke Berlin dan berfoto di sisa-sisa Tembok Berlin mungikin tidak pernah tahun tentang Bonn.
Namun pemilihan ibu kota Jerman sebenarnya ditetapkan dengan selisih tipis dalam pemungutan suara di Bundestag, parlemen Jerman pada 20 Juni 1991: Berlin menang dengan 337 suara dan Bonn hanya meraih 320 suara.

Kalau Jerman hanya memilih dari dua kota, Afrika Selatan punya tiga pilihan.
Pemerintah negara itu terpisah antara Cape Town (legislatif), Pretoria (administratif), dan Bloemfontein (pengadilan), walau Mahkamah Konstitusi berada di Johannesburg.
Hal itu disebabkan pada masa pembentukan Persatuan Afrika Selatan pada tahun 1910 ketika empat koloni Inggris disatukan namun kesepakatan tidak tercapai saat menentukan ibu kota.
Tahun 1994, ketika rezim apartheid berakhir, sempat ada gerakan untuk membangun ibu kota seperti yang dilakukan untuk Canberra atau Brasilia namun tidak terwujud.
4. Pilihan orang kuat