Redam Kekhawatiran Dunia, Korea Utara Akui Kembangkan Nuklir Untuk Lawan Amerika
"Penangkis nuklir kami adalah sebuah pedang keadilan yang ditujukan untuk melawan persenjataan nuklir AS,"
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Demi meredam kekhawatiran dunia, Korea Utara akhirnya mengakui bahwa pengembangan persenjataan nuklirnya hanya ditujukan untuk melawan Amerika Serikat (AS).
Wakil Majelis Tertinggi Rakyat Korea Utara, Ri Jong Hyok, dalam sebuah Sidang Parlemen Asia di Turki, mengatakan negara tersebut hanya bermasalah dengan AS.
Baca: Masjid di Mesir diserang saat salat Jumat, 235 meninggal, tak ada korban WNI
Menurut Ri, sudah menjadi keputusan Korea Utara untuk menghadapi AS hanya menggunakan senjata nuklir demi mengimbangi kekuatan.
"Penangkis nuklir kami adalah sebuah pedang keadilan yang ditujukan untuk melawan persenjataan nuklir AS," ucap Ri.
Baca: Kesaksian Imam di Masjid Mesir yang Jadi Sasaran Teror
"Negara-negara di Asia dan belahan dunia lainnya tak perlu khawatir soal ancaman-ancaman kami, selama tidak bergabung dalam invasi dan provokasi untuk melawan kami," lanjutnya.
Ri mengklaim bahwa provokasi Korea Utara dilakukan untuk merespons "ambisi AS untuk menjadi yang superior di wilayah Asia Pasifik".
Karenanya, Korea Utara berencana meningkatkan upaya militernya untuk melawan AS.
Baca: Serangan Bom di Mesir Tegaskan Terorisme Tak Terkait dengan Islam
Pernyataan Ri tersebut menyusul negara-negara di dunia yang semakin gencar memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara.
Sedangkan, spekulasi soal kapan Korea Utara akan melakukan uji rudalnya setelah dua bulan vakum semakin meningkat.
Pusat Studi Strategi dan Internasional (CSIS) yang berbasis di AS menduga, uji rudal berikutnya akan dilakukan pada 17 Desember mendatang. (Daily Express/Sputnik)