Sangat Antusias Sekali Pembantu Cantik Jepang Ikutan Sekolah Programing Komputer
Bukan hanya mendapat uang dan menemani belajar, tetapi bisa sekaligus ikutan belajar programing gratis.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belajar sambil didampingi maid (pembantu) cantik gadis Jepang, mungkin rasanya seperti di surga, senang sekali dan meningkatkan motivasi belajar.
Utamanya adalah belajar bersama sambil sosialisasi, saling bantu satu sama lain.
"Kita baru mulai September lalu jadi baru 5 kali hingga kini dan hanya hari Sabtu saja," papar Masana Wakatsuki (33) pencetus ide sekolah Gifted Academy yang ditemani maid tersebut yang pertama kali ada di Jepang, khusus kepada Tribunnews.com malam ini (17/10/2017).
Setahu Wakatsuki, tak ada sekolah mirip yang dilakukannya dan belajar program Virtual Reality (VR) bersama-sama.
"Yang ada mungkin sekolah gym olahraga bersama Maid di Tokyo. Tapi kalau sekolah seperti kita ini rasanya ini yang pertama kali di Jepang," lanjutnya.
Beraba biaya belajar programing tersebut bersama maid sekali belajar?
"Untuk 3 jam adalah 3000 yen dan sehari dua kali atau enam jam, jadi sehari 6000 yen. Kita baru lima kali, bahkan ada yang terus menerus ikut program tersebut berarti kini dia telah bayar 30.000 yen," ungkapnya didampingi Tampo Takuto (30) yang juga bersama-sama mengembangkan dan penanggungjawab sekolah dengan maid cantik tersebut.
Sejak awal September dibuka kelas dengan maid cantik tersebut (maid dibayar oleh pihak sekolah 1500 yen untuk biaya paruh waktunya) bahkan maid itu bisa belajar gratis programing komputer.
Bukan hanya mendapat uang dan menemani belajar, tetapi bisa sekaligus ikutan belajar programing gratis.
"Bahkan ada peserta sekolah yang tampaknya sudah pintar di bidang programing, bukan dia belajar malahan jadi mengajarkan sang maid tersebut. Tentu saja maid cantik itu tambah senang, belajar gratis, tambah pengetahuan tambah pintar gratis," papar mereka sambil tertawa.
Maid wanita cantik dicari lewat media sosial dan ternyata yang berminat sangat banyak sekali, sangat antusias sehingga saat ini pendaftaran untuk jadi maid ditutup.
"Bahkan ada yang melamar usia 16 tahun, dan yang paling tua mungkin 32 tahun. Rata-rata cantik dan punya pengalaman bekerja antara lain di maid cafe di Jepang."
Pelajaran programing komputernya punya kurikulum juga seperti layaknya sekolah dan yang mengajarkan Virtual Reality pada skeolah maid ini hanyalah Gifted Academy.
"Menarik sekali programing VR ini dan dikerjakan sama-sama terbuka di ruangan ini. Tiap orang pegang komputer dan didampingi maid. Kalau ada yang tak mengerti bisa tanya sesamanya dan ada gurunya juga akan membantu pula mengajarkan. Jadi senang kita belajar sama-sama saling mengisi, saling membantu sehingga semakin termotivasi belajar apalagi didampingi gadis yang cantik," ungkap Tampo.
Bagi peserta yang mau bawa komputernya sendiri juga boleh saja. Tapi sekolah menyediakan banyak komputer yang bisa dipakai semua peserta sekolah.
"Nantinya mulai November mungkin kita akan bukan Sabtu dan Minggu. Kalau kini kan hanya Sabtu saja. Kalau sudah semakin banyak bukan saja Sabtu Minggu bisa saja dibuat setiap hari," papar Wakatsuki lagi.
Berbagai program belajar bersama dengan maid cantik Jepang ini buan hanya soal programing komputer tetapi juga akan dibuat misalnya belajar bersama untuk bicara bahasa Inggris (eikaiwa).
Jadi belajar bersama bahasa Inggris satu sama lain didampingi maid yang cantik sebagai penambah motivasi.
"Selama ini sih tak ada yang iseng pegang-pegang maid dan sebagainya, mungkin juga akan malu sendiri karena kita terbuka tak ada penyekat saling lihat tahu semua satu sama lain. Jadi kalau ada yang aneh pasti segera ketahuan yang lain dan pelaku mungkin akan malu sendiri karena ini sekolah untuk belajar bersama dengan gembira dan meningkatkan motivasi belajar."
Dengan demikian pada hakekatnya komunikasi sosial sebenarnya mendasari sekolah ini dengan bentuk belajar bersama didampingi maid sebagai bunga-bunga penambah "segar" suasana belajar.
"Ada juga orang lelaki Hongkong atau Taiwan mungkin yang belajar juga di sini, satu orang. Kalau tak bisa bahasa Jepang juga tak apa karena ada sedikitnya dua maid kita yang pintar bahasa Inggris jadi ditemani dia pada akhirnya, karena bisa berbahasa Inggris."
Pada hakekatnya banyak orang menyambut sekolah belajar didampingi maid yang pertama kali di Jepang ini. Tinggal kita sendiri meningkatkan upaya dorongan belajar sendiri fokus meningkatkan perhatian pada belajar sehingga kemampuan bisa lebih baik lagi lalu share bersama yang lain yang masih rendah ilmu pengetahuannya, terutama teman dekat kita para maid yang cantik tersebut.
Bisa tidak ya belajar bersama wanita cantik? Bukan kita belajar malah membelajari sang maid yang cantik, sudah bayar malah kasih ilmu pengetahuan kepada yang kita bayar. Fokus, fokus, fokus ah kan mau belajar di sekolah ini. Keduanya pun tertawa terbahak bersama Tribunnews.com di sekolah yang menarik tersebut.
Bagaimana daftar dan bayarnya? Semua lewat situs internetnya tinggal klik-klik saja, masukkan nomor kartu kredit kita, setelah bayar akan muncul penjelasan lengkap diterima lewat email masing-masing. Tinggal datang sesuai waktu yang telah ditentukan tersebut.