Amerika Umumkan Mundur Dari UNESCO, Israel Berencana Ikut Hengkang
"Setelah itu AS akan mengupayakan keikutsertaan urusan UNESCO dengan identitas sebagai negara pengamat kekal,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Kamis (12/10/2017), mengumumkan Negara Paman Sam itu mundur dari Badan Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Dalam pernyataannya seperti dikutip dari China Radio International, dijelaskan keputusan mundur ini akan berlaku mulai 31 Desember 2018.
Ditambahkan AS akan tetap terlibat sebagai negara pengamat non-anggota guna memberikan pandangan, perspektif, dan keahlian yang dimiliki negara tersebut.
Baca: Kejaksaan Agung Utus Jaksa Senior Dampingi Siti Aisyah Hadapi Sidang Pembunuhan Adik Kim Jong Un
"Setelah itu AS akan mengupayakan keikutsertaan urusan UNESCO dengan identitas sebagai negara pengamat kekal," demikian pernyataan tersebut.
Alasan mundurnya AS pun dijelasakan Kemeterian Luar Negeri AS dalam pernyataannya.
Yakni, iuran yang terus bertambah, reformasi fundamental yang dibutuhkan terhadap badan ini serta perhatian akan prasangka badan ini terhadap Israel.
Baca: Malaysia Tangkap 45 Teroris Asing Sepanjang 2017, Ada Warga Negara Indonesia
Menanggapi hal itu, Direktur ekskutif UNESCO Irina Bokova menyesal dengan mundurnya AS dari UNESCO.
Menurutnya, mundurnya negara adikuasa tersebut merupakan kerugian UNESCO, keluarga PBB serta multilateralisme.
Dia katakan, misi UNESCO masih belum selesai, pihaknya akan terus mendorong membentuk abad ke-21 yang lebih adil, damai, dan sama derajat, sedangkan penyelesaian misi ini dibutuhan keikutsertaan semua negara.
Baca: Guru Cantik Ini Berhubungan Intim Dengan Muridnya yang Masih Di Bawah Umur di Hotel Hingga Garasi
New York Times dalam komentar mengatakan, mundurnya AS dari UNESCO merupakan akibat ekskalasi kritik AS terhadap badan PBB.
Sementara Washington Posat berpendapat, mundur AS dari UNESCO adalah tindakan baru yang pemerintah AS memperluas jarak dari masyarakat internasional.
Sedangkan Kantor Perdana Menteri Israel memuji keputusan AS untuk mundur dari UNESCO dan bersiap juga mundur dari badan tersebut.
Baca: Gara-gara Suguhkan Ikan, Wanita Ini Dipaksa Berhubungan Intim Di Depan Umum Lalu Dipenggal
Pada akhir Oktober tahun 2011, UNESCO menerima baik rancangan yang Palestina bergabung dalam badan ini dengan identitas anggotanya melalui pemunggutan suara.
AS dan Israel tidak puas akan hasil ini, dan segera menghentikan menunaikan iurannya. Pada November tahun 2013, 13 negara termasuk AS dan Israel menghilangkan hak pemberian suara dalam UNESCO.
Mengutip Media Jepang, NHK, dijelaskan bahwa sebelumnya, AS juga pernah keluar dari UNESCO pada tahun 1984 dengan alasan bahwa organisasi tersebut tidak menunjukkan manajemen politik yang adil, tetapi bergabung kembali pada tahun 2003.
AS menghentikan pendanaan untuk UNESCO setelah badan itu memasukkan Palestina sebagai anggotanya pada tahun 2011. (China Radio International/NHK)