Polisi Tangani Insiden Ledakan di Kereta Bawah Tanah London Sebagai Aksi Terorisme
"Ini merupakan ledakan dari sebuah alat peledak yang diimprovisasi (IED)," demikian pernyataan asisten komisaris pasukan anti-terorisme, Mark Rowley.
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Polisi menangani insiden ledakan di kereta bawah tanah London, Inggris, sebagai aksi terorisme.
Ledakan terjadi di sebuah kereta yang sedang berada di stasiun kereta bawah tanah Parsons Green Tube, Jumat (15/9/2017) waktu setempat.
Media setempat melaporkan adanya beberapa penumpang kereta yang mengalami cedera.
Baca: Rencana Perpanjangan Pansus Angket KPK, Ini Jawaban KPK
Korban cedera kebanyakan menderita luka bakar pada tubuhnya.
Dikatakan ledakan berasal dari sebuah ember putih yang dibungkus dalam sebuah kantong, yang diletakkan di gerbong belakang kereta.
Menurut otoritas setempat, ember tersebut dijadikan alat peledak buatan.
Baca: Motor Tuanya Tak Bisa Ngebut, Penjambret Ini Akhirnya Tertangkap
"Ini merupakan ledakan dari sebuah alat peledak yang diimprovisasi (IED)," demikian pernyataan asisten komisaris pasukan anti-terorisme, Mark Rowley.
Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan serangan teror.
"Kepolisian Metropolitan London mengonfirmasi bahwa ledakan di kereta bawah tanah Stasiun Parsons Green ditangani sebagai aksi terorisme," tutur Khan.
Khan juga mengecam oknum di balik insiden tersebut, yang "menggunakan aksi teror untuk membahayakan dan menghancurkan hidup" warga.
Baca: Ketahuan Ambil 1 Buah Kuweni, Bocah Berumur 7 Tahun Ini Tewas Dicekik
"Namun, seperti yang London kerap buktikan, kami tidak akan pernah terintimidasi atau dikalahkan oleh terorisme," ucap Khan lagi.
Polisi kini tengah memburu pelaku yang meninggalkan bom ember di kereta tersebut, yang memicu ledakan sampai merobek badan kereta.