Korban Luka Akibat Ledakan Kereta Bawah Tanah London Bertambah Jadi 22 Orang
korban luka-luka akibat ledakan bom di kereta bawah tanah di London menjadi 22 orang.
Ledakan terjadi di sebuah kereta yang sedang berada di stasiun kereta bawah tanah Parsons Green Tube, Jumat (15/9/2017) waktu setempat.
Korban cedera kebanyakan menderita luka bakar pada tubuhnya.
Dikatakan ledakan berasal dari sebuah ember putih yang dibungkus dalam sebuah kantong, yang diletakkan di gerbong belakang kereta.
Menurut otoritas setempat, ember tersebut dijadikan alat peledak buatan.
"Ini merupakan ledakan dari sebuah alat peledak yang diimprovisasi (IED)," demikian pernyataan asisten komisaris pasukan anti-terorisme, Mark Rowley.
Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan serangan teror.
"Kepolisian Metropolitan London mengonfirmasi bahwa ledakan di kereta bawah tanah Stasiun Parsons Green ditangani sebagai aksi terorisme," tutur Khan.
Khan juga mengecam oknum di balik insiden tersebut, yang "menggunakan aksi teror untuk membahayakan dan menghancurkan hidup" warga.
"Namun, seperti yang London kerap buktikan, kami tidak akan pernah terintimidasi atau dikalahkan oleh terorisme," ucap Khan lagi.
Polisi kini tengah memburu pelaku yang meninggalkan bom ember di kereta tersebut, yang memicu ledakan sampai merobek badan kereta.
Ledakan memicu kepanikan di kereta dan stasiun tersebut, sehingga sempat terjadi insiden saling menginjak di antara penumpang dan calon penumpang yang berusaha menyelamatkan diri.
Otoritas setempat telah mengonfirmasi terjadinya ledakan tersebut dan stasiun Parsons Green Tube ditutup untuk umum.
Kereta bawah tanah yang beroperasi di antara rute Edgware Road dan Wimbledon juga dihentikan sementara pengoperasiannya.
Setidaknya 18 orang dibawa ke rumah sakit atas cedera yang dialaminya, yang kebanyakan diperoleh saat penumpang panik menyelamatkan diri dari ledakan. (AP/AFP/New York Times/Metro)