Minggu, 5 Oktober 2025

Korban Luka Akibat Ledakan Kereta Bawah Tanah London Bertambah Jadi 22 Orang

korban luka-luka akibat ledakan bom di kereta bawah tanah di London menjadi 22 orang.

Editor: Adi Suhendi
GUARDIAN/Richard Aylmer-Hall/PA
Armada pemadam kebakaran dan ambulans langsung menuju Stasiun Kereta Bawah Tanah Parsons Green di London Barat menyusul terjadinya ledakan keras di dekat stasiun tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srih

Baca: Bom Ember Picu Ledakan di Kereta Bawah Tanah London, Ini Penampakannya

andriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pejabat kesehatan memperbaharui jumlah korban luka-luka akibat ledakan bom di kereta bawah tanah di London menjadi 22 orang.

18 dibawa ke rumah sakit dengan ambulans dan empat orang merujuk sendiri ke rumah sakit.

Tak satu pun dari korban luka-luka yang dianggap serius atau mengancam kehidupan.

National Health Service mengatakan pasien sedang dirawat di empat Rumah Sakit dan Klinik di London.

Polisi mengatakan ledakan di Parsons Green Stasiun ini disebabkan sebuah alat peledak improvisasi.

Baca: 18 Orang Dilarikan Ke Rumah Sakit Akibat Ledakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah London

Sebelumnya dirilis Sekitar 18 orang dilarikan ke rumah sakit setelah terjadi ledakan di stasiun bawah tanah Parsons Green di London barat, Inggris, Jumat (15/9/2017) pagi.

Downing Street mengatakan, Perdana Menteri Theresa May terus memantau perkembangan peristiwa itu dan meminta laporan berkala.

Di lokasi kejadian, petugas bersenjata lengkap tampak berjaga, bersamaan dengan tibanya sejumlah mobil ambulan dan petugas dinas pemadam kebakaran.

Baca: Saksi Mata Ledakan di Kereta London: Saya Lihat Banyak Orang Bersimbah Darah

Seorang Juru bicara di Dinas Transportasi London mengatakan, jalur kereta antara Earl's Court dan Wimbledon telah dihentikan, karena alasan keamanan.

Polisi menangani insiden ledakan di kereta bawah tanah London, Inggris, sebagai aksi terorisme.

Ledakan terjadi di sebuah kereta yang sedang berada di stasiun kereta bawah tanah Parsons Green Tube, Jumat (15/9/2017) waktu setempat.

Korban cedera kebanyakan menderita luka bakar pada tubuhnya.

Dikatakan ledakan berasal dari sebuah ember putih yang dibungkus dalam sebuah kantong, yang diletakkan di gerbong belakang kereta.

Menurut otoritas setempat, ember tersebut dijadikan alat peledak buatan.

"Ini merupakan ledakan dari sebuah alat peledak yang diimprovisasi (IED)," demikian pernyataan asisten komisaris pasukan anti-terorisme, Mark Rowley.

Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan serangan teror.

"Kepolisian Metropolitan London mengonfirmasi bahwa ledakan di kereta bawah tanah Stasiun Parsons Green ditangani sebagai aksi terorisme," tutur Khan.

Khan juga mengecam oknum di balik insiden tersebut, yang "menggunakan aksi teror untuk membahayakan dan menghancurkan hidup" warga.

"Namun, seperti yang London kerap buktikan, kami tidak akan pernah terintimidasi atau dikalahkan oleh terorisme," ucap Khan lagi.

Polisi kini tengah memburu pelaku yang meninggalkan bom ember di kereta tersebut, yang memicu ledakan sampai merobek badan kereta.

Ledakan memicu kepanikan di kereta dan stasiun tersebut, sehingga sempat terjadi insiden saling menginjak di antara penumpang dan calon penumpang yang berusaha menyelamatkan diri.

Otoritas setempat telah mengonfirmasi terjadinya ledakan tersebut dan stasiun Parsons Green Tube ditutup untuk umum.

Kereta bawah tanah yang beroperasi di antara rute Edgware Road dan Wimbledon juga dihentikan sementara pengoperasiannya.

Setidaknya 18 orang dibawa ke rumah sakit atas cedera yang dialaminya, yang kebanyakan diperoleh saat penumpang panik menyelamatkan diri dari ledakan. (AP/AFP/New York Times/Metro)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved