Mengapa 100 bayi meninggal dunia di sebuah rumah sakit di India?
Sekitar 100 nak meninggal di sebuah rumah sakit di Gorakhpur, Uttar Pradesh, dalam waktu 10 hari, yang diduga karena kurangnya tabung oksigen
Menyusul reaksi publik atas kejadian itu, pemerintah menjatuhkan sanksi untuk pejabat utama di kampus kedokteraan itu karena menunda pembayaran ke penyedia oksigen. Rumah sakit di lembaga pendidikan itu disebut berutang lebih dari 6 juta rupee atau sekitar Rp1,2 miliar.
Perdana Menteri Narendra Modi menyinggung kematian itu pada pidato yang disampaikannya pada peringatan kemerdekaan India, Selasa lalu. Ia mendorong masyarakat turut berkabung atas kejadian tersebut.
Narendra pun memerintahkan penyeledikan terhadap kematian 100 bayi itu.
Terdapat sejumlah alasan penundaan pembayaran ke penyedia oksigen yang muncul ke publik, antara lain birokrasi yang lamban hingga kesibukan rumah sakit menyiapkan kunjungan menteri utama negara bagian Uttar Pradesh pada 9 Agustus lalu.
Sementara itu, para orang tua korban terus mengisahkan cerita pedih tentang anak-anak mereka yang sesak nafas sebelum meninggal.
Banyak dari orang tua itu mengatakan, beberapa dokter memberi mereka kantong dan meminta mereka secara manual menyalurkan oksigen ke paru-paru anak mereka.
"Dalam 30 menit saya melihat tiga anak saya meninggal di depan mata saya," kata Vipin Singh kepada wartawan BBC Hindi, Nitin Srivastava.
Putri Singh yang bernama Arushi masuk rumah sakit karena gejala encephalitis .
Suhu tubuh bayi perempuan itu, kata Singh, rendah. Namun dokter memintanya tak khawatir. Dua jam setelah itu, dia diberitahu bahwa Arushi telah meninggal.
Singh berkata, hari itu ia merasakan sesuatu yang aneh di dalam bangsal.
"Para dokter berlarian, tapi mereka tidak berbicara banyak. Yang saya dengar hanya tentang kematian anak saya dan saya harus membawa jenazah putri saya keluar dari bangsal itu.
Saya hanya membungkus jenazahnya dalam selimut lalu saya membawanya pulang."
- Diduga melecehkan anak perempuan dalam video viral, tiga pria India ditahan
- Sekitar 100 anak India mati 'setelah makan buah leci'
- Koran India klaim 'tahu rahasia mendapatkan bayi laki-laki'
Tragedi tersebut memunculkan beragam pertanyaan tentang jaminan kesahatan di negara bagian Uttar Pradesh. Hingga kini para orang tua itu belum mendapatkan jawaban yang mereka nantikan.
"Bahkan ketika kami bertanya, mereka tak memberitahu kami apapun," kata Yadav yang tak memiliki catatan medis perihal diagnosa atau alasan kematian anak-anaknya. Meski begitu, Yadav tetap ingin mencari tahu penyebab kematian dua bayi kembarnya.