Dua Tahun Terakhir, Tiga Pangeran Arab Saudi Hilang Misterius di Eropa, Ada Apa?
Pada suatu pagi, 12 Juni 2003, seorang pangeran Saudi dibawa ke sebuah istana di pinggiran kota Jenewa.
Pada tahun 2014, Saud mulai bercuit dengan nada kritis terhadap monarki Saudi,
Ia menyerukan dilakukannya tuntutan terhadap pejabat Saudi yang turut mendukung penggulingan Presiden Mesir Mohamad Morsi tahun sebelumnya.
Dan, pada September 2015, Saud berbuat lebih jauh lagi.
Setelah seorang pangeran Saudi menulis dua surat secara anonim yang menyerukan dilakukannya kudeta untuk menggulingkan Raja Salman, Saud secara terbuka mendukung mereka - satu-satunya keluarga kerajaan yang bersikap seperti itu secara terbuka. Ini sama saja dengan pengkhianatan, dan mungkin itulah yang menyegel nasibnya.
Sekarang nasib Pangeran Saud sama dengan Pangeran Turki, yang dipenjara ... Satu-satunya takdir mereka adalah penjara bawah tanah.
Beberapa hari kemudian, dia mencuit: "Saya agar pemerintah mengubah isi surat-surat ini menjadi tekanan rakyat." Kemudian akun Twitternya membisu setelah itu.
Pangeran pembangkang lainnya - Pangeran Khaled bin Farhan, yang melarikan diri ke Jerman pada tahun 2013 - percaya bahwa Saud telah ditipu untuk terbang dari Milan ke Roma sepekan untuk mendiskusikan kesepakatan bisnis dengan perusahaan Rusia-Italia yang berusaha membuka cabang di Teluk.
"Pesawat pribadi dari perusahaan itu datang dan membawa Pangeran Saud, tapi tidak terbang ke Roma: pesawat tersebut mendarat di Riyadh," kata Khaled.
"Kemudian ternyatalah, intelijen Saudi telah melakukan seluruh operasi itu," klaimnya.
"Sekarang nasib Pangeran Saud sama dengan Pangeran Turki, yang dipenjara ... Satu-satunya takdir mereka adalah penjara bawah tanah."
Pangeran Sultan, yang berstatus tinggi di tatanan kekuasaan kerajaan, berulang-alik antara penjara dan tahanan rumah. Tapi kesehatannya juga memburuk, jadi pada 2010 keluarga kerajaan mengizinkannya untuk berobat di Boston, Massachusetts.
Apa yang dia lakukan dari pengasingannya yang aman di AS pasti membuat orang Saudi ketakutan -dia mengajukan tuntutan pidana di pengadilan Swiss, menuduh Pangeran Abdulaziz bin Fahd dan Sheikh Saleh al-Sheikh bertanggung jawab atas penculikannya pada tahun 2003.
Pengacaranya, Clyde Bergstresser, seorang Amerika, memperoleh rekam medis dari Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal di Riyadh, tempat Sultan dirawat pada tanggal 13 Juni 2003, yang mengindikasikan bahwa ada tabung yang dimasukkan ke dalam mulutnya untuk membantunya bernapas saat diberi anestesi, dan satu sisi diafragmanya lumpuh -mungkin sebagai akibat serangan tersebut.
Untuk pertama kalinya seorang ningrat senior Saudi mengajukan sebuah pengaduan kriminal, di sebuah pengadilan Barat, terhadap anggota keluarga yang lain.