Sabtu, 4 Oktober 2025

Pelajar Indonesia Dikabarkan Hilang di Tokyo Jepang

Pelajar Indonesia yang belajar bahasa Jepang di Tokyo, Yosia Trifosa Siregar dikabarkan hilang.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Yosia Trifosa Siregar, pelajar Indonesia hilang di Tokyo 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelajar Indonesia yang belajar bahasa Jepang di Tokyo, Yosia Trifosa Siregar (24) sejak Juli 2016 hingga 24 Juni 2017 di sekolah bahasa Unitas Tokyo ternyata telah merencanakan jalan-jalan di Jepang setelah menyelesaikan sekolah bahasa tersebut.

"Tanggal 23 Mei 2016 saya terima email dalam bahasa Inggris dari Yosia, dia tanya soal visa pelajarnya," ungkap sumber Tribunnews.com di sekolah Unitas tersebut, Selasa (18/7/2017).

Menurut sumber tersebut, Yosia mengirimkan email dengan pertanyaan apakah sisa visanya yang berakhir 28 September 2017 bisa dipakai untuk tetap di Jepang, jalan-jalan di Jepang.

"Saya jawab dengan melarangnya. Kalau bisa dua minggu setelah selesai sekolah kamu pulang ke Indonesia, jangan sampai lama-lama di Jepang," kata dia.

Upacara graduation wisuda selesai sekolah diadakan 24 Juni 2016 oleh Unitas.

Baca: Pria Jepang Dibunuh Istri dan Anaknya, Selama Sebulan Jasadnya Diselimuti di Kamar

"Setelah wisuda tersebut pihak sekolah sama sekali tak ada kabar apapun mengenai Yosia," ujarnya.

Dari teman Yosia satu sekolah di Unitas juga mendapat kabar terakhir tanggal 6 Juli 2017 jam 12.23 waktu Jepang lewat aplikasi Line.

Yosia menuliskan selamat tinggal mau pulang ke Indonesia saat itu.

"Lalu temannya jam 14.00 waktu Jepang menjawab Line tersebut ya hati-hati saja di jalan."

Itu adalah komunikasi terakhir dengan Yosia yang diperoleh teman sekolahnya di Unitas.

"Dari temannya pula disebutkan bahwa Yosia pernah cerita kepadanya memang punya pacar lelaki Jepang. Tetapi kami tak tahu siapa dia, tak tahu siapa namanya," ungkapnya.

Dari informasi pencarian Yosia, pacarnya bernama Yokawa, seorang manajer di Japan Airlines Tokyo.

Namun setelah Tribunnews.com mengkonfirmasi ke sumber di JAL, tidak ada karyawan apalagi manajer dengan nama Yokawa di JAL.

Menurut sumber di Unitas, Yosia belajar bahasa Jepang dengan kemampuan sekitar 75 persen, biasa-biasa saja tetapi juga tidak jelek.

"Namun bulan-bulan terakhir yaitu mulai April, Mei Juni 2017 Yosia tampak semangat sekali belajar dengan penampilan terbaiknya sebelum menyelesaikan sekolahnya," kata dia.

Saat ini direncanakan ayah Yosia telah berada di Tokyo untuk mencari putrinya itu.

Sementara dari pihak imigrasi Jepang berusaha mengecek apakah Yosia masih ada atau tidak di Jepang.

Dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah banyak membantu pencarian Yosia.

"Hari Sabtu 15 Juli Fungsi Konsuler KBRI Tokyo mendapat info dari keluarga Siregar di Bekasi yang melaporkan bahwa putrinya di Jepang Yosia Trifosa Siregar, 24 thn, putus kontak dengan keluarga di Indonesia. Yosia kursus Bahasa Jepang di Tokyo, semestinya pulang ke Indonesia 6 Juli 2017, tiket sudah ada namun ternyata tidak tiba di Indonesia. KBRI sudah action yaitu check langsung ke lapangan tempat kos yang bersangkutan di Shin-Okubo, Tokyo. Namun belum ketemu," tulis Eko Junor, Atase Penerangan KBRI melalui whatsapp kepada Tribunnews.com.

Selain itu KBRI juga sedang mengecek ke Imigrasi Jepang apakah yang bersangkutan masih di Jepang atau tidak.

"KBRI menggunakan seluruh jalur dan saluran komunikasi untuk temukan Yosia: imigrasi, PPI, komunitas Friends of Indonesia, masyarakat Indonesia, medsos, dan lainnya. Kasus ini juga sudah diinformasikan ke polisi Jepang di Shinjuku (sesuai alamat tercatat) sambil mengumpulkan keterangan selengkapnya. KBRI terus kontak dengan keluarga Siregar," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved