7 Orang Tewas dan 48 Orang Terluka Akibat Serangan Teror di London
Setidaknya tujuh orang telah tewas di ibukota Inggris setelah sebuah van menabraki para pejalan kaki, hingga beberapa di antaranya terkapar di jalan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Setidaknya tujuh orang telah tewas di ibukota Inggris setelah sebuah van menabraki para pejalan kaki, hingga beberapa di antaranya terkapar di jalan, Sabtu (3/6/2017) malam.
Tak lama berselang, di lokasi yang tak berjauhan, ada pria yang bersenjatakan pisau besar melakukan serangan di pusat kuliner Borough Market,
Pelaku pun akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Aksi itu membuat warga yang sedang menghabiskan malam panjang di restoran dan kafe yang ada di kawasan itu berlarian menyelematkan diri.
Beberapa dari mereka ada yang bersembunyi di ruang-ruang bawah tanah restoran, bahkan ke dalam tempat sampah.
Akibat serangan teror ini 48 orang terluka.
Kepala Divisi Khusus Anti-Teror Kepolisian Kota London Mark Rowley mengatakan polisi bersenjata bergegas ke lokasi kejadian dan menembak ketiga tersangka di Borough Market.
"Sayangnya, enam orang tewas selain tiga teroris yang lakukan penyerangan ditembak mati oleh polisi," ujarnya.
Terdapat dua warga negara Perancis menjadi korban terluka dalam serangan London, demikian kantor Presiden Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Australia mengatakan dua warga negaranya terperangkap dalam serangan dan salah satunya sedang dirawat di rumah sakit.
Hingga kini masih belum ada kelompok atau pihak manapun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di London.
Reporter Al Jazeera Yao Chin, melaporkan dari London, mengatakan saksi melihat sebuah van putih menabrak secara membabibuta pejalan kaki.
"Saksi lain mengatakan tiga orang keluar dengan pisau panjang di tangan dan secara acak mulai menikam orang sepanjang jalan di Borough High Street. Saksi lain juga menyebutkan melihat pisau tersebut,"katanya.
Walikota London Sadiq Khan menegaskan, serangan teror London ini "disengaja dan merupakan aksi pengecut karena menyasar orang tidak bersalah".