Jumat, 3 Oktober 2025

Pertama dalam Sejarah Jepang, Jumlah Kelahiran Tahun 2016 di Bawah Satu Juta Jiwa

Untuk pertama kali dalam sejarah di Jepang, jumlah kelahiran penduduk Jepang dalam satu tahun khususnya tahun 2016, kurang dari satu juta jiwa.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Grafik kelahiran anak dan kematian penduduk Jepang. Angka kelahiran warna pink. Kematian garis hitam. Sedangkan garis merah tua hasil akhir jumlah penduduk Jepang saat ini. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk pertama kali dalam sejarah di Jepang, jumlah kelahiran penduduk Jepang dalam satu tahun khususnya tahun 2016, kurang dari satu juta jiwa.

"Jumlah kelahiran sangat sedikit sekali dan pertama kali di bawah angka satu juta kelahiran per tahun selama tahun 2016," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (2/6/2017) di Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.

Tercatat resmi di kementerian tersebut jumlah kelahiran anak Jepang hanya 977.979 jiwa.

Baca: PM Jepang Sambut Positif Keputusan UNSC terkait Sanksi kepada Korea Utara

Tingkat fertilitas total hanya 1,44 persen yang berarti turun 0,01 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan kedua kali dalam dua tahun berturut-turut belakangan ini.

"Jumlah kelahiran anak tersebut sangat rendah sekali karena Jepang membutuhkan tingkat kelahiran 2,07 persen per tahun supaya bisa mempertahankan populasinya agar tidak menurun," ujarnya.

Angka kelahiran tersebut berdasarkan hitungan dari wanita yang melahirkan pada usia antara 15 hingga 49 tahun.

Jumlah kelahiran tersebut sejak tahun 2005 hingga tahun 2013 terlihat penurunan masih bisa tertahan tetapi setelah itu hingga kini (2017) penurunan jumlah kelahiran tak dapat terhindar lagi, terus menerus menurun jumlahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved