Sabtu, 4 Oktober 2025

Mantan Bankir Kelahiran Indonesia Bahagia Jualan Sate di Swiss

Mantan bankir inilah yang melakukan terobosan kuliner Indonesia di Zurich yang berjuluk "Little Big City of Switzerland".

Editor: Johnson Simanjuntak
Krisna Diantha
Rio Vanory saat beraksi membakar sate ayam di depan sebuah restoran makanan Asia di Zurich, Swiss. 

"Saya gunakan untuk beli gerobak dan keperluan lainnya,“ katanya.

Di Swiss, siapa yang berani terjun di bisnis gastronomi, harus siap bekerja keras.

Harga makanan di restoran Swiss yang sangat mahal, membuat persaingan untuk menyajikan kualitas makanan terbaik, menjadi kewajiban.

Rio tampaknya sadar dengan kenyataan ini. Sebelum mencoba sate ayam dengan gerobaknya ini, dia sudah "menjual“ satenya dari pintu ke pintu.

Ditinggal ayah sejak kecil

Salah satu yang tertarik dengan kisah hidup Rio adalah harian Neuer Zurcher Zeitung (NZZ),  koran paling prestisius di Swiss.

NZZ kemudian memberi satu halaman penuh untuk membahas aksi Rio itu karena terbilang unik.

"Ini memang khas, jadi kami tertarik menulisnya,“ kata salah satu redakturnya. 

Selain mengisahkan proses beralihnya bankir menjadi tukang sate, Rio juga mengisahkan perjalanan hidupnya.

Sate Rio, menurut NZZ, cukup menjanjikan. "Kalau pun ada yang perlu diperbaiki ya acar ketimunnya,“ demikian ulasan NZZ.

Rio lahir 34 tahun silam, di Balingkah, Padang Panjang, Sumatera Barat.

Tak lama setelah kelahirannya, Rosmidar, ibu kandungnya, harus menerima kenyataan ditinggal sang suami.

Perjalanan berikutnya, Rosmidar meninggalkan Indonesia dan menikahi warga Swiss keturunan Tibet.

Saat itu, Rio dititipkan di Bogor untuk menekuni agama di sebuah pesantren.

Rosmidar seharusnya berbahagia,  menetap dan menikah lagi di salah satu kota paling mahal dunia itu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved