Sabtu, 4 Oktober 2025

Duta Besar Rusia Ditembak di Ankara, Pengamanan di Turki Dipertanyakan

Aksi penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki di Ankara menimbulkan pertanyaan atas prosedur pengamanan di Turki.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
Aljazeera/AP/Burhan Ozbilici
Pelaku penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki di Ankara, Turki, Senin (19/12/2016). (Aljazeera/AP/Burhan Ozbilici) 

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Aksi penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki di Ankara menimbulkan pertanyaan atas prosedur pengamanan di Turki.

Sejumlah pihak dan media telah menyebut insiden yang terjadi Senin (19/12/2016) itu merupakan "kegagalan prosedur pengamanan yang memalukan".

Apalagi, mengingat insiden pembunuhan itu merupakan serangan besar ketiga yang terjadi di Turki dalam waktu kurang dari 10 hari.

Baca: Kronologi Penembakan Duta Besar Rusia di Turki

Pada bulan-bulan sebelumnya, sejumlah kejadian mematikan juga kerap terjadi, termasuk aksi kudeta dan bom bunuh diri di bandara Istanbul.

Pelaku penembakan yang terjadi di sebuah gelaran pameran foto itu diketahui merupakan seorang polisi Turki bernama Mevlut Mert Altintas.

Mevlut Mert Altintas dikatakan masuk area pameran foto yang disponsori Kedutaan Besar Rusia untuk Turki itu dengan mengaku sebagai seorang polisi.

Namun, sejumlah polisi yang bertugas di lokasi kejadian mengatakan Mevlut Mert Altintas sedang tak bertugas saat itu.

Detik-detik sebelum penembakan, Mevlut Mert Altintas bahkan bisa sampai berdiri dekat dengan Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov.

Saat Andrey Karlov tengah menyampaikan pidatonya di sela-sela pameran, Mevlut Mert Altintas berdiri di belakang Andrey.

Alhasil, Mevlut Mert Altintas secara mudahnya dapat langsung menarik pistolnya dan menembakkan pelurunya beberapa kali dari belakang Andrey.

Andrey Karlov tewas ditembak, hanya sehari sebelum para menteri luar negeri dan pertahanan Rusia, Iran, dan Turki melakukan pertemuan di Rusia.

Dalam pertemuan itu, akan dibahas solusi atas permasalahan di Aleppo, Suriah, negara yang sempat diteriakkan namanya oleh Mevlut Mert Altintas setelah menembak Andrey Karlov.

"Jangan lupakan Aleppo! Jangan lupakan Suriah! Allahu akbar!," teriak Mevlut Mert Altintas dalam bahasa Turki, usai menembak mati Andrey. (TeleSUR/Houston Chronicle).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved