Sabtu, 4 Oktober 2025

Wanita Ini Hamil Lagi Padahal Sedang Hamil, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Hampir setahun yang lalu, seorang wanita di Australia memiliki dua bayi perempuan pada hari yang sama-tapi mereka tidak kembar.

Editor: Hasanudin Aco
Shape
Kate Hill mengandung Charlotte, 10 hari kemudian terjadi pembuahan yang menghasilkan Olivia. 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir setahun yang lalu, seorang wanita di Australia memiliki dua bayi perempuan pada hari yang sama-tapi mereka tidak kembar.

Kate Hill mengandung Charlotte, 10 hari kemudian terjadi pembuahan yang menghasilkan Olivia.

Ini adalah bukti bahwa ibu mereka hamil lagi ketika masih hamil.

Fenomena yang dikenal sebagai superfetation ini, terjadi ketika seseorang yang sedang hamil berhasil untuk hamil lagi setelah sperma dan sel telur yang berbeda dan berhasil bersatu, bergabung bersama dengan hasil pembuahan terdahulu.

Kejadian ini berbeda dari kembar.

Kembar identik terbentuk ketika satu sel telur dibuahi lalu terbagi menjadi dua.

Kembar fraternal terjadi, ketika dua telur terpisah dibuahi oleh dua sperma yang terpisah.

Meskipun terdengar mirip dengan superfetation, embrio kembar fraterna memiliki usia yang relatif sama, sedangkan pada superfetation tidak.

Sejak Hill hamil pada dua hari yang berbeda, janin berkembang pada tahap yang berbeda.

Meskipun mereka lahir pada hari yang sama, secara teknis mereka memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda.

"Superfetation ini sangat jarang terjadi. Saat saya sudah hamil, tubuh saya secara spontan merilis telur yang lain, sehingga usia kehamilan dua embrio juga berbeda," kata Hill.

"Apa yang membuat hal ini bahkan lebih langka adalah, suami saya dan saya hanya melakukan hubungan satu kali setelah tahu saya hamil dan sperma suami tetap hidup selama 10 hari untuk membuahi sel telur kedua."

Menurut berita Today Tonight, di dunia ini hanya ada 10 kasus superfetation yang terlaporkan.

Dokter yang merawat Hill mengatakan, bahwa dia sampai harus bertanya ke Google karena tidak bisa menemukan literatur medis tentang fenomena tersebut.

Jason James, M.D., direktur medis di Miami FemCare Ob-Gyn, mengatakan superfetation terjadi pada beberapa spesies hewan seperti kelinci dan tikus, tetapi "sangat langka" pada manusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved