Olimpiade 2020 Jepang Ingin Ditemakan Mottainai, Alias Mubazir
Koike ingin meningkatkan jumlah karyawan wanitanya sehingga bisa menjadi terbanyak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Olimpiade dan Paralympic 2020 di Tokyo Jepang akan ditemakan Mottainai atau Mubazir nantinya oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam jumpa persnya siang ini (31/8/2016).
"Saya ingin tiga hal ditekankan nanti menuju Olimpiade 2020 mendatang," ujar Koike.
Tiga hal tersebut adalah menekan biaya serendah mungkin sehingga tidak menyusahkan rakyat Tokyo dan Jepang pada umumnya.
Hal kedua melakukan penggunaan kembali segala sesuatu sehingga tidak ada yang terbuang percuma.
Dan hal ketiga melakukan pendaurulangan sehingga akrab lingkungan sesuai dengan jabatannya di masa lalu sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
"Secara prinsip dari tiga hal tersebut bisa saya katakan menekankan kepada Mottainai (Red.:Mubazir, menjauhkan dari kemubaziran)," ujarnya lagi.
Selain itu Koike juga ingin melakukan transparansi seluas mungkin sehingga segala sesuatunya diketahui banyak orang terbuka.
Di kalangan kantor pemda Tokyo, Koike ingin meningkatkan jumlah karyawan wanitanya sehingga bisa menjadi terbanyak di antara banyak kantor pemerintahan di Jepang saat ini.
"Saat kampanye pemilu saya ingin banyak sekali dibantu teman sahabat dan semua kalangan wanita. Sudah waktunya kita meningkatkan peranan wanita di Jepang seperti juga negara lain. Wanita jangan jadi orang bodoh terus," katanya.