Minggu, 5 Oktober 2025

Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, PM Kanada Geram

PM Kanada Justin Trudeau mengaku marah besar atas kematian warganya yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
NBC News/AFP/YouTube
Ridsdel menjadi korban penculikan Abu Sayyaf pada pada 2015 lalu ketika sedang berlibur di sebuah resort wisata di Pulau Samal. 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - PM Kanada Justin Trudeau mengaku marah besar atas kematian warganya yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

Satu sandera Abu Sayyaf asal Kanada, John Ridsdel, tewas dipenggal pada Senin (25/4/2016) usai uang tebusan yang diminta tak dipenuhi.

Merespon itu, Trudeau langsung melakukan konferensi pers pada Senin sore.

"Saya marah besar mendengar kabar kematian seorang warga Kanada, John Ridsdel, di tangan para penculiknya," kata Trudeau, dikutip CBC News.

"Kanada mengecam tindak brutal apapun yang dilakukan oleh kelompok itu," tambahnya.

Trudeau juga mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah Filipina untuk mengadili pelaku di balik eksekusi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, tubuh dan potongan kepala Ridsdel ditemukan masing-masing di Kota Jolo dan Kota Zamboanga.

Kematian Ridsdel dikonfirmasi oleh pemerintah Kanada setelah sebuah bungkusan berisi potongan kepala ditemukan oleh tentara Filipina. (CBC News/Vice)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved