WNI Disandera Abu Sayyaf
Korban Penembakan Kelompok Abu Sayyaf Kritis, 14 WNI Masih Disandera
Lambas Simanungkalit, warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan kelompok Abu Sayyaf, dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Sempurna, Lahad Datu.
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Setelah dikabarkan dalam kondisi stabil, Lambas Simanungkalit, warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan kelompok Abu Sayyaf, dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Sempurna, Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu tercatat sebagai anak buah kapal (ABK) kapal tunda TB Henry.
Ia terkena tembakan di bagian ketiak kiri setelah kapal tersebut dibajak tujuh pria bersenjata di perairan perbatasan Filipina-Malaysia, Jumat (15/4/2016) petang.
"Sabtu malam saya mendapat kabar dari owner (pemilik) perusahaan pemilik TB Henry, Lambas dalam kondisi kritis akibat luka tembak. Lambas saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sempurna Malaysia," ucap Kepala Patroli Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Syahruddin, Minggu (17/4/2016).
Syahruddin berharap Lambas bisa melewati masa kritisnya.
"Kita semua berdoa saja, mudah-mudahan Lambas bisa sembuh," ucapnya.
Dalam pembajakan itu lima ABK dikabarkan selamat, sedangkan empat ABK diculik oleh kelompok bersenjata yang menggunakan speedboat dalam aksinya.
Sampai saat ini belum ada tuntutan dari kelompok penculik.
Pemerintah Filipina belum tak bersedia memberi komentar soal penyerangan dan penculikan terhadap ABK TB Henry.
Namun pemerintah Filipina bertekad tak akan berhenti mengajak musyawarah kelompok militan Abu Sayyaf yang dituding berada di balik berbagai aksi penyanderaan.
"Kami tengah melakukan operasi untuk menumpas Abu Sayyaf. Mereka sekarang dalam pengejaran. Mereka memberi perlawanan hebat, demikian pula kami," kata Manuel Queson III, Wakil Menteri Pengembangan Komunikasi Kepresidenan dan Perencanaan Stategis, seperti dikutip The Philippines Star, Minggu.
Menurut Manuel Queson, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri akan memberi informasi yang diperlukan mengenai perkembangan kasus penculikan terhadap para WNI.
"Angkatan Bersenjata sedang mengejar para bandit tersebut. Kita jangan membantu musuh dengan cara menyebarkan informasi salah atau rumor yang belum diverifikasi pihak berwenang," katanya.
Kabar terbaru, aparat keamanan Filipina menangkap anggota kelompok Abu Sayyaf, Johar Jaalam, dalam sebuah mall di Kota Zamboanga, Sabtu sore.
Petugas intelijen meringkus Johar ketika ia tengah berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan.