Halau Teroris, Tunisia Bangun Tembok 200 Kilometer
Yang dimaksud tahap pertama pembangunan adalah pembentukan bak pasir dan parit air.
TRIBUNNEWS.COM, TUNISIA - Demi menghalau teroris, Tunisia dikabarkan membangun tembok sepanjang 200 kilometer di sepanjang perbatasan Tunisia - Libya.
Dikatakan pembangunan tahap pertama tembok perbatasan itu telah selesai pada Minggu (7/2/2016) dan memang sengaja dirancang untuk mencegah aksi terorisme.
Yang dimaksud tahap pertama pembangunan adalah pembentukan bak pasir dan parit air.
Untuk tahap selanjutnya, Menteri Pertahanan Tunisia mengatakan akan memasang sejumlah peralatan elektronik dibantu oleh pihak-pihak dari Jerman dan AS.
Sang menhan, Farhat Horchani, mengatakan bahwa pembangunan proyek tersebut adalah untuk mengupayakan perlawanan terhadap terorisme yang lebih efisien.
"Keefisiensiannya telah terbukti," ucapnya, dikutip Al Jazeera.
Pembangunan tembok tersebut dilakukan setelah berbagai insiden terorisme melanda beberapa wilayah di negara tersebut.
Yang paling disorot media, Juni 2015 lalu, 38 wisatawan tewas akibat sebuah serangan penembakan yang terjadi di sebuah resort pantai di Sousse, Tunisia.
Serangan yang sama juga terjadi pada Maret 2015 di sebuah museum di Tunis, di mana pada November 2015 kemudian terjadi insiden bom bunuh diri oleh ISIS.
Otoritas keamanan setempat menyatakan tembok anti teror itu juga dapat berguna untuk menghentikan upaya penyelundupan.
"Dalam beberapa waktu kami telah menghentikan dan mengangkap sindikat yang berupaya menyelundupkan sejumlah senjata," kata Horchani. (Al Arabiya/Al Jazeera)