Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

Erni Berniat Bangun Masjid di Bulukumba dari Santunan Raja Saudi

Erni mengatakan, bila memang ada santunan untuk suaminya, dia akan mewujudkan keinginan suaminya membangun masjid di Desa Salassae.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Adi Suhendi
Erni Sampe Dosen istri dari Darwis Rahim Cogge yang meninggal dunia dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, 11 September 2015. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Pemerintah Arab Saudi menjanjikan akan memberikan santunan sebesar 1 juta riyal untuk korban meninggal dunia dan luka yang mengakibatkan cacat seumur hidup atas jatuhnya crane di Masjidil Haram. Serta 500 ribu riyal untuk korban luka lainnya.

Erni Sampe Dosen bersama keluarganya yang pergi ke tanah suci menjadi korban jatuhnya crane. Tapi ia tidak mengetahui adanya santunan tersebut. Begitu juga adiknya Fatmawati yang hingga kini masih merasakan kepalanya sakit akibat terkena puing-puing pecahan bahan bangunan.

"Kami ke sini hanya ingin ibadah dan tidak pernah buka internet, jadi kami tidak tahu ada santunan tersebut," katanya.

Erni mengatakan, bila memang ada santunan untuk suaminya, dia akan mewujudkan keinginan suaminya membangun masjid di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.  

"Saya akan usahakan mau mewujudkan cita-cita suami untuk membangun masjid di kampung. Kalau ada uang santunan itu, mau digunakan untuk membangun masjid di kampung," kata Erni.

Ia pun ingin bila tahun depan bisa kembali ke tanah suci bersama dua anaknya. Selain itu, Erni pun akan memanfaatkan uang santunan dari Raja Saudi untuk membiayai anak-anaknya bersekolah.

Erni menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram. Dia mengalami luka di kepala tetapi saat ini kondisinya sudah pulih dan sudah bisa beribadah. Begitu juga dengan Fatmawati keadaannya berangsur-angsur membaik meskipun masih ada dokter yang selalu mengecek kesehatannya.

"Kepala saya masih sakit, tapi sudah lumayan baik," katanya.

Sementara ayahnya Abdul Jalil yang juga sempat mengalami luka di bahu dan kakinya kini sudah bisa berjalan ke Masjidil Haram.

"Bapak alhamdulillah sudah bisa ibadah kembali," ucapnya.

Rosdiana yang juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut mengaku saat crane jatuh dia sedang mengangkat kedua tangannya berdoa di tempat multazam. Ia mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya akibat terkena pecahan material bangunan.

"Saya tidak ingat persis, tapi saat kejadian saya sedang mengangkat kedua tangan saya, kemudian seperti ada pesawat yang mau jatuh," ucap perempuan yang sudah berusia lanjut tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved