Wanita Ini Ditahan Polisi Gara-gara Buat Penis Pasien Mengecil Jadi Tinggal 1 Inci
Nery Carvajal-Gonzales (48), ditahan pihak kepolisian setelah menyebabkan penis pasiennya mengalami cacat akibat prosedur operasi yang salah
TRIBUNNEWS.COM - Nery Carvajal-Gonzales (48), ditahan pihak kepolisian setelah menyebabkan penis pasiennya mengalami cacat akibat prosedur operasi yang salah dan penis sang pasien kini hanya memiliki ukuran sepanjang 1 inci.
Dikutip dari Mirror (26/8/2015), Nery pun didakwa atas kasus penyiksaan pasien dengan menyuntikkan cairan ke dalam penis agar terlihat lebih besar dan keras.
Korban yang berusia 55 tahun mengatakan kepada polisi bahwa akibat kejadian ini ia tak dapat melakukan hubungan seks seperti biasanya.
Pengadilan pun mendakwa Nery atas tuntutan praktik tanpa izin dan menyebabkan luka kepada pasien.
Pihak otoritas setempat sudah melakukan pencarian terhadap wanita ini sejak awal bulan Agustus 2015, saat laporan dari korban mulai bergulir, seperti dikutip dari WPLG-TV.
Di awal bulan ini juga, seorang pria, Mark Schreiber (60), juga ditahan, akibat keterkaitannya dengan kasus ini, dimana ia dilaporkan mencoba melakukan operasi ilegal pada alat vital sang pria.
Schreiber, asal Florida, ditahan atas dakwaan praktik ilegal tanpa izin yang menyebabkan luka serius kepada pasien, seperti yang dilaporkan oleh The Sun Sentinel.
Laporan dari kepolisian menyatakan bahwa penis sang korban, saat ini, benar-benar berukuran kecil, bahkan kulit di sekitar alat vitalnya pun sampai terkelupas.
Schreiber, dilaporkan oleh media setempat, sempat melakukan praktik di The Plastic Surgery Art Centre di Pantai Boynton sebelum akhirnya kehilangan izin praktik dokternya pada 2008.
Ia mengakui segala perbuatannya yang melakukan praktik tanpa izin dan sudah dibebaskan dari penjara pada 2010. Meski begitu, ia dilarang untuk melakukan praktik kedokteran lagi.
Akan tetapi, ia diduga melanggar ketentuan tersebut pada Januari 2015, dimana ia mengambil sebuah pekerjaan senilai $ 1,000 atau sekitar Rp 14 Juta, untuk mengeluarkan cairan dari penis sang korban.
Laporan kepolisian menyebutkan bahwa operasi kedua yang ilegal ini membuat kondisi dari penis sang pasien semakin parah.
Korban juga tak mampu merasakan apa-apa saat buang air kecil dan merasakan sakit asat ereksi.
Bahkan, Schreiber, mengatakan kepada pasien bahwa pendarahan yang dialami sang pasien setelah operasi adalah hal yang normal.
Ia bahkan memerintahkan sang pasien untuk menempatkan dua bilah tongkat di setiap sisinya dan membalutnya agar penisnya bisa ’berdiri’. (Sadam, Sumber: Mirror/Natalie Evans)