Inilah Teori-teori Asal Muasal 'Suara Sangkakala dari Surga'
Inilah beberapa spekulasi dan teori mengenai asal-muasal suara misterius tersebut.
Laporan wartawan TRIBUNNEWS.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Hebohnya fenomena 'suara dari surga' menimbulkan banyak pertanyaan mengenai suara misterius yang dilaporkan pendengarnya "mengerikan", "keras", dan "aneh".
Kira-kira suara apakah itu? Bagaimana suara itu bisa terdengar?
Situs Daily Mail telah mengumpulkan beberapa spekulasi dan teori mengenai asal-muasal suara misterius itu, yang melintas di dunia maya dan kepala-kepala para netizen yang ikut penasaran.
Beberapa teori tersebut antara lain:
1. Gesekan pelat tektonik.
Pelat tektonik terdiri dari dua lapisan, yaitu kerak bumi dan mantel pelapis. Keduanya biasa disebut sebagai litosfer. Ketebalan litosfer bisa mencapai 100 kilometer.
2. Tekanan atmosfer.
Tekanan tersebut biasanya berupa desakan terhadap sebuah permukaan tertentu, sesuai berat udara di atas permukaan tersebut.
3. Langsiran kereta api.
Langsir adalah proses perpindahan jalur kereta. Menurut sumber, suara dihasilkan dari gesekan rel dan kabel listrik di atas kereta.
4. Kegiatan pekerjaan konstruksi.
Jika di lokasi tertentu sedang ada beberapa pekerjaan konstruksi dalam waktu yang bersamaan, biasanya suara keras akan terbentuk.
5. Keberadaan alien.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa mungkin saja suara tersebut adalah tanda keberadaan alien di langit, yang kemungkinan sedang menjelajah planet Bumi.
6. Penggunaan senjata khusus berfrekuensi tinggi.
Ada rumor yang menyebutkan pemerintah Amerika menggunakan sebuah senjata bernama High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) untuk kebutuhan pertahanan negara dan modifikasi cuaca. Tetapi, rumor ini tidak memecahkan misteri suara yang terdengar di luar Amerika.
7. Kedatangan 'akhir zaman' atau kiamat.
Dalam kepercayaan religius, suara-suara tersebut dianggap sebagai bunyi 'Tujuh Sangkakala Surga', yang diyakini menjadi tanda-tanda bahwa kiamat sudah dekat.
Di samping teori-teori amatir tersebut, David Deming, seorang ahli bumi dari University of Oklahoma, telah lebih dahulu menemukan fenomena 'The Hum' (gumaman).
Hasil studi mengenai fenomena ini diterbitkan di Journal of Scientific Exploration.
Fenomena tersebut didefinisikan sebagai suara misterius dan tidak diketahui asalnya yang terdengar di lokasi-lokasi tertentu di penjuru dunia, oleh 2-10 persen individu dari populasi dunia.
'Gumaman' dapat bersumber dari transmisi jaringan telepon dan pesawat yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS untuk kebutuhan komunikasi bawah laut.
Sementara, menurut NASA, planet Bumi memiliki emisi radio tersendiri, yang keluar secara alami.
"Jika manusia punya antena radio sebagai pengganti telinga, kita akan bisa mendengar simfoni bunyi-bunyian aneh dari planet kita ini. Ilmuwan menyebutnya sebagai suara siulan atau suara gelombang radio atmosfer," jelas tim NASA.