Hukuman Mati
Tagar #BoycottIndonesia dan #BoycottBali Menggema di Sosial Media
Pascaeksekusi mati dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, seruan untuk memboikot Bali dan Indonesia menggema di sosial media.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascaeksekusi mati dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, seruan untuk memboikot Bali dan Indonesia menggema di sosial media.
Setelah kesedihan berubah menjadi kemarahan, ribuan wisatawan Australia 'turun' ke media sosial untuk menyerukan boikot tujuan wisata populer di dunia tersebut menggunakan hashtag #BoycottIndonesia dan #BoycottBali.
Dikutip dari News.com.au, Rabu (29/4/2015), Sebuah halaman Facebook "Boikot Bali untuk Anak-anak" yang merajuk kepada dua terpidana mati Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, disukai oleh hampir 10 ribu orang.
Bahkan ada penjualan kaos yang bertuliskan F*#k Bali.
Meski demikian, juru bicara perusahaan travel, Pusat Penerbangan, Haydn Long mengatakan pihaknya belum menemukan dampak dari seruan boikot tersebut terhadap pariwisata di Bali maupun di Indonesia.
"Orang-orang yang telah menyusun rencana perjalanan dan telah memiliki tiket jelas menyadari dengan apa yang terjadi di Indonesia, namun mereka tetap melakukan perjalanan seperti biasa dan tidak membatalkan rencana perjalanan mereka," ujarnya.
Ia menduga dampak dari seruan boikot itu akan mulai dirasakan pada musim liburan mendatang.
"Ini menjadi peristiwa yang sangat tragis dan penuh dengan emosi dan saya pikir dampak pada pariwisata kemungkinan akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang, ketika orang merencanakan liburan mereka berikutnya." (News.com.au)