Presiden Terpilih
Mantan Dubes AS J. Stapleton Roy : Tuduhan Prabowo Tentang Kecurangan Berlebihan
Menurut beberapa analis, tuduhan Prabowo tentang kecurangan berlebihan.
TRIBUNNEWS.COM .WASHINGTON - Saya tidak tahu apa yang akan Prabowo lakukan. Yang saya pahami, pemilu sudah berjalan. Ini baru pertama kali terjadi sejak Indonesia melangsungkan pemilihan presiden langsung. Sebelumnya sudah ada, tapi ini pertama kalinya hanya ada dua calon. Dan hasilnya ketat dibandingkan pemilihan presiden sebelumnya yang memiliki lebih banyak calon presiden. Yang saya pahami posisi Prabowo Subianto, ia mengklaim ada kecurangan di pemilu ini dan oleh karena itu ia mengundurkan diri memonitor hasil akhir pemilu.
Hal ini dikemukakan Mantan Duta Besar Amerika Serikat yang pernah bertugas di Indonesia pada periode 1996-1999, J. Stapleton Roy saat diwawancarai Voice Of America (VOA) Rabu (23/7/2014)
"Indonesia tahu cara mengatasi masalah ini. Indonesia punya KPU. Indonesia punya pengamat dari berbagai penjuru dunia yang menyaksikan pemilihan dan saya pikir ada perselisihan pendapat antara Prabowo dan pengamat pemilu lainnya tentang ada atau tidaknya kecurangan yang substansial dalam pemilu ini. Jadi saya tidak tahu apakah langkah Prabowo selanjutnya, tapi saya pikir penting bagi demokrasi Indonesia bahwa proses penentuan siapa presiden Indonesia ditangani dengan cara yang konsisten dengan hukum, dengan penegakan demokrasi di Indonesia." Kata Roy
Anda setuju dengan alasan Prabowo mengundurkan diri karena proses pemilu bermasalah? Menurut beberapa analis, tuduhan Prabowo tentang kecurangan berlebihan.
Roy mengakui tidak punya kemampuan independen untuk memutuskan apakah ada kecurangan dan sejauh apa kecurangan tersebut. Yang saya tahu adalah banyak pengamat pemilihan yang tidak percaya bahwa, kalaupun ada kecurangan, kecurangan tersebut cukup untuk mengubah hasil pemilu sebagaimana telah ditentukan oleh KPU. Kalau Prabowo yakin ada kecurangan, menurut saya penting baginya menggunakan mekanisme yang ada agar apa yang ia klaim tersebut diperiksa. (VOA)