Pencurian
Diplomat Eropa Asal India Dituduh Curi Iphone
Seorang diplomat asing, dituduh telah mencuri sebuah telepon genggam Iphone, di sebuah hotel bintang lima di kota New Delhi, India, Senin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang diplomat asing, dituduh telah mencuri sebuah telepon genggam Iphone, di sebuah hotel bintang lima di kota New Delhi, India, Senin (1/10/2012).
Menurut pemberitaan Time of India, diplomat itu merupakan perwakilan dari salah satu negara Eropa Barat, namun berasal dari India. Ia dilaporkan ke polisi New Delhi, setelah seorang teman wanitanya, yang juga merupakan seorang diplomat dari negara yang sama, menerima telepon genggam itu.
Dituduh mencuri, diplomat yang namanya dirahasiakan oleh kepolisian New Dehli itu, membantahnya. Ia beralibi telepon genggam itu ia beli di Khan Market, sehingga ia tidak tahu apakah barang itu merupakan curian atau tidak. Namun ia tidak dapat menyebutkan nama toko tempatnya membeli telepon genggam tersebut, selain itu tidak mudah mencari telepon genggam curian di Khan Market, menurut seorang sumber.
Polisi yang coba menelusuri telepon genggam tersebut, berhasil menemukan bahwa barang mewah itu milik seorang pematung terkenal Italia, Simona Bocchi. Ia tengah berada di New Delhi untuk memamerkan karyanya di Kedutaan Besar Italia.
Namun pada hari yang sama, ia mengaku kehilangan telepon genggamnya, saat itu ia tengah mengunjungi pertemuan para seniman di Taj Mansingh dan Hyatt hotel. Ia-pun melaporkan kejadian itu ke pihak polisi, dan mengatakan kemungkinan telepon genggam itu hilang di salah satu hotel itu.
Untuk mengetahui siapakah sebenarnya pemilik sah barang elektronik keluaran perusahaan Apple itu, Kepolisian New Delhi meminta kedua pihak menunjukan bukti kepemilikan Iphone tersebut, dan hanya Simona yang bisa menunjukkannya. Ia membuktikannya dengan menunjukkan struk pembelian telepon genggam itu kepada polisi.
Mungkin merasa terpojok, diplomat itu mengancam akan menggunakan kekebalan diplomatiknya, ketika diperiksa oleh Kepolisian New Delhi. Ia menjelaskan kasusnya akan diambil alih oleh pemerintahnya melalui pelayanan urusan eksternal.
Walau demikian akhirnya ia mengembalikan telepon genggam itu kepada polisi, tanpa memprotes kepolisian lebih lanjut.
Klik: