Jumat, 3 Oktober 2025

II World Media Summit

Cerita Ringan dari Rusia

Tips perjalanan, terutama bagi wartawan, di Moskow, Rusia

Penulis: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Cerita Ringan dari Rusia
TRIBUNNEWS.COM
Gedung World Trade Center (paling kanan) di pusat kota Moskow, Rusia. Bangunan yang menyatu dengan Crown Plaza Hotel ini akan menjadi tempat penyelenggaran II World Media Summit, 4-8 Juli 2012.

Laporan Dahlan Dahi dari Moskow, Rusia

SAYA terbang ke Moskow, Rusia, dengan beberapa spekulasi.  Kalau hitungan meleset, bisa-bisa telantar di negerinya Vladimir Putin.

Moskow, kota bernilai sejarah tinggi, adalah salah satu kota termahal di dunia. Juga tertib. Jadi, Anda, misalnya, tak bisa tidur di kolong jembatan seperti di Jakarta.

Duit di kantong seperlunya. Ada kartu kredit, cuma hati-hati transaksi online di Rusia (begitu peringatan travel guide): Banyak kasus kejahatan kartu kredit di sini, sehingga sebelum ke Rusia, Anda harus melapor ke bank Anda.

Jika ini ke Timur Tengah, sama sekali tidak ada kekhawatiran. Saya tiga bulan di sini, mutar dari Aman (Jordania), singgah ke Cairo (Mesir), lalu ke Bagdad (Irak). Pulangnya, lewat Jordanian Air, pesawat transit sebentar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Tiba di Demodedovo International Airport, Selasa (3/7/2012), kerisauan itu mulai terbukti. Saya tidak menemukan jemputan dari pengundang: Itar-Tass, kantor berita Rusia, penyelenggaran II World Media Summit.

***
WORLD Media Summit adalah forum para pemimpin redaksi, pengelola media, bahkan pemilik media dari seluruh dunia.

Tahun ini penyelenggaranya Itar-Tass. Pada 2009, Xinhua News Agency di Beijing menjadi tuan rumah.

Itar-Tass, Xinhua, bersama Japan News Agency, BCC (Inggris), News Corp (kepunyaan raja media Rupert Murdoch, Amerika Serikat), dan News York Times adalah beberapa inisiator World Media Summit.

Pada forum yang membahas berbagai isu mengenai media massa ini saya diundang atas nama Editor in Chief Tribunnews.com.

Di World Trade Center Moskow, tempat pelaksanaan acara, saya sudah berjumpa dengan kawan pimpinan dari Detik.com. Saya mendengar dari KBRI bahwa Antara, RRI, dan TVRI juga sudah tiba di Moskow.

***
MENYADARI ada sedikit risiko dalam perjalanan ke Rusia, saya mempersiapkan hal-hal teknis jauh lebih baik. Nomor kontak, misalnya, saya siapkan berlapis-lapis.

Tentu saja jangan lupa nomor kontak KBRI kita di Moskow. Saya email mereka beberapa hari sebelum terbang ke Moskow dan mendapatkan nomor telepon pribadi staf KBRI.

Siapkan nomor hotline panitia, nama hotel, alamat, nomor telepon. Semua itu dalam dokumen yang gampang di akses: kertas, handphone, laptop, iPhone, Tab (saya membawa semuanya).

Harus mempersiapkan diri pada situasi yang tidak normal. Tidak ada koneksi internet, tanpa sinyal handphone, dan siapa tahu, tas terpisah dari Anda.

Itulah memang yang standar saya siapkan manakala melakukan liputan luar negeri sendirian (persisnya, perjalanan tidak diatur travel agent).

Tiba di Demodedovo, langkah pertama adalah menukar uang dolar ke rubee (ruble). Seratus dolar AS dapat 2.300 rubee. Hmm, lumayanlah.

Uang lokal ini dipersiapkan untuk kebutuhan mendesak di outlet yang tidak melayani transaksi elektronik. Saya sudah tahu langkah selanjutnya: membeli nomor telepon (SIM card) lokal, menelepon, dan mungkin, menyewa taksi ke Crown Plaza Hotel di jantung kota Moskow.

***

PENJUAL SIM Card Rusia memajang outlet persis di samping kanan pintu keluar terminal kedatangan internasional di Demodedovo.

Pelayannya seorang pria muda tinggi, hidung mancung, dengan badan yang tinggi. Saya kira dia Pavlyuchenko, gelandang Timnas Rusia.

Dia terbiasa melayani orang asing. Bahasa Inggris-nya lumayan bagus dan yang terpenting, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia menunjukkan dua jenis SIM Card. Saya beli yang termurah, MTC (ini mereka operator) seharga 200 rubee.

Dalam tempo kurang dari lima menit, saya sudah memiliki nomor Rusia setelah menunjukkan paspor dan dia melakukan setting di handphone dengan cepat.

Bandara Demodedovo sama saja dengan Jakarta. Banyak sopir taksi resmi maupun liar mengerubuti pendatang dengan muka-muka kebingungan.

Saya termasuk yang menarik jadi incaran. Warna kulit sangat jelas menunjukkan bahwa saya adalah sasaran empuk.

"Ayolah, 3.000 rubee ke Moskow," mereka menawarkan jasa. Bandara Demodedovo cukup jauh dari Moskow, sekitar 40 kilometer. Sopir memasang tarif tinggi karena ini bukan soal jarak tempuh tapi juga karena Moskow kota yang macet.

Saya tahu sopir itu hendak menipu. Sebelumnya saya baca, harga yang normal hanyalah 1.500 atau 2.000 rubee. Ya, kira-kira Rp 450 ribu sampai Rp 600 ribu.

Dia memasang harga terlalu tinggi --dan dia mengira akan menang, padahal dengan itu saya pastikan si sopir hendak menipu. "Pergi sana," hardik saya, tanpa ampun.

Di sebuah pojok, saya membuka tas, membuka iPad dan mencari semua nomor kontak. Pertanyaannya dua: soal transportasi ke Moskow dan hotel mana yang dituju, Crown Plaza atau Radisson. Hanya panitia dari Itar-Tass yang bisa menjawab ini.

Saya telepon panitia. Anda tahu apa yang terjadi: tidak satu pun di sana yang bisa bercakap dalam bahasa Inggris. Mereka berbicara dalam bahasa yang kacau lalu menutup telepon. Hmmm, segera saya tahu ada yang tidak beres.

Saya coba lagi, hasilnya sama. Saya coba lagi, mereka mengangkat telepon, dan hasilnya sama.

Baiklah, skenario kedua harus jalan. Saya menelepon hotline KBRI, dan syukurlah, hotline itu benar-benar nomor panas. Ada yang segera menerima telepon dan berbicara dengan ramah. Saya minta tolong KBRI untuk berbicara dengan panitia dalam bahasa Rusia mengenai transportasi dan hotel.

Sekitar 10 menit kemudian, muncul telepon dari KBRI. Mereka mengabarkan bahwa panitia menjemput di bandara. Dan, cerita selanjutnya bisa ditebak: semua lancar sampai tidur di hotel bintang lima Crown Plaza.

Hotel ini satu kompleks dengan World Trade Centre. Letaknya beberapa meter saja dari kantor Vladimir Putin.

Di depannya ada sungai besar. Saya kira inilah Moscow River yang terkenal itu.

Putin, yang kini menjabat Perdana Menteri Rusia, dijadwalkan akan berbicara dalam II World Media Summit, Kamis (5/7/2012) besok.

Nama Putin hilang dalam jadwal terbaru yang dirilis panitia hari ini. Entah mungkin akan diganti oleh Ketua Duma (DPR-nya Federasi Rusia), Sergey Naryshkin.

Pagi ini, para undangan dari berbagai penjuru dunia melakukan pendaftaran di lantai satu World Trade Center.

Welcome dinner akan digelar nanti malam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved