Bobol Penjara Pakai Gergaji Besi, Dua Pembunuh Kabur
Dua tersangka kasus pembunuhan yang tengah mendekam di penjara Arkansas, Amerika Serikat (AS)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febrianto
TRIBUNNEWS.COM - Dua tersangka kasus pembunuhan yang tengah mendekam di penjara Arkansas, Amerika Serikat (AS), dalam penantian datangnya waktu sidang, melarikan diri, dengan cara membobol teralis penjara menggunakan gergaji besi.
Sipir penjara County Miller di Texarkana, Arkansas, menemukan kedua tersangka, Cortez Rashod Hooper, 23, dan Quincy Vernard Stewart, 36, sudah tidak ada di dalam sel mereka, pada Senin (28/5/2012), sekitar pukul empat pagi.
Dalam sel, sipir penjara menemukan gergaji besi yang diduga digunakan oleh kedua tersangka untuk memotong teralis jendela yang terbuat dari logam, yang memiliki tinggi dan panjang, 1 kaki - 3,5 kaki itu. Setelah berhasil memotong teralis penjara, kedua tersangka diduga memecahkan kaca sehingga dapat keluar dari dalam sel mereka, ke halaman penjara. Setelahnya kedua mendorong, tempat tidur mereka keluar jendela yang pecah itu, dan lompat ke atasnya.
Walau demikian, belum diketahui bagaimana kedua tersangka dapat melompati pagar terluar penjara setinggi 10 kaki, dan memiliki kawat duri diatasnya.
Para petugas polisi satwa K-9 yang diterjunkan untuk membantu melacak jejak kedua tersangka, hingga saat ini belum dapat mengendus kemana kedua tersangka itu melarikan diri.
Hooper, diketahui merupakan tersangka kasus pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan, sementara Stewart, merupakan tersangka atas kasus pembunuhan dan kepemilikan zat yang dikendalikan oleh pihak berwenang.
Kepala Deputi Sheriff Duke Schofield mengatakan pihaknya tengah menyelidikibagaimana kedua tersangka itu dapat memiliki gergaji besi di dalam penjara. "Ini dalam penyelidikan, kami bertanya kepada diri sendiri pertanyaan yang sama persis," ujarnya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (29/5/2012).
Otoritas lokal dan nasional, menurutnya telah diinformasikan dan diminta untuk melakukan pengejaran. Selain itu masyarakat juga diminta untuk menghubungi pihak berwenang, jika mengetahui posisi kedua tersangka. (cnn)
- Demi Selamatkan Bocah, Seorang Pria Tewas Ten...
- Cina Utara Digoyang Gempa 4,7 SR
- Taliban Kutuk Penyerangan Racun di Sekolah Pu.