Jumat, 3 Oktober 2025

Taliban Kutuk Penyerangan Racun di Sekolah Putri

Taliban Afghanistan, membantah tudingan Pemerintah Afghanistan yang mengatakan mereka sebagai pelaku

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Taliban Kutuk Penyerangan Racun di Sekolah Putri
net
Pejuang Taliban

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM - Taliban Afghanistan, membantah tudingan Pemerintah Afghanistan yang mengatakan mereka sebagai pelaku serangan racun di sekolah-sekolah putri.

Seorang juru bicara kelompok Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan, pihaknya mengutuk serangan itu dan akan menghukum pelaku penyerangan dengan hukum Syariah Islam.

"Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (Taliban) tidak terlibat dalam insiden ini dan kami benar-benar menolak tuduhan tersebut," ujarnya seperti dikutip dari BBC, Senin (28/5/2012).

"Faktanya ada sekolah dibakar atau dibom, ini bisa saja pekerjaan individu, tetapi kami berjanji jika kita menemukan para pelaku insiden tersebut, dan akan menghukum mereka," lanjutnya.

Selama berkuasa di Afghanistan, sejak 1996-2001, Taliban melarang perempuan mengenyam pendidikan, layaknya kaum pria. Diskriminasi itu dihentikan saat, pemerintah AS berhasil gulingkan Taliban, beberapa tahun lalu.

Walau demikian, terjadi sentimen negatif terhadap Taliban, saat kasus peracunan di beberapa sekolah wanita di Afghanistan terjadi.

Dalam insiden terakhir, yaitu tepatnya pekan lalu, sekitar 125 orang di Sekolah Bibi Haji, di Timur Laut Provinsi Takhar, dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh mual, sakit kepala dan pusing, setelah meminum air sumur sekolah.

Kementerian pendidikan Afghanistan baru-baru ini menyalahkan Taliban yang telah menutup lebih dari 500 sekolah di 11 provinsi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved