Krisis Libya
Amerika Terus Monitor Perkembangan Libya
Amerika Serikat terus memonitor setiap perkembangan peperangan antara pemberontak Libya dengan pasukan setia Moammar Khadafi
TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Amerika Serikat terus memonitor setiap perkembangan peperangan antara pemberontak Libya dengan pasukan setia Pemimpin Tertinggi Libya Moammar Khadafi di Tripoli.
Presiden AS Barack Obama, menerima briefing dari staf senior keamanan nasional John Brennan. Kepada wartawan, Minggu (21/8/2011) malam, ia masih menunggu kabar jelas pertempuran yang berkecamuk di ibukota Libya.
Tentang peristiwa itu, pemimpin AS mengatakan pihaknya akan terus melihat tiap perkembangan yang ada hingga perang usai. "Kami akan menunggu sampai kita bisa mengkonfirmasi apa yang telah terjadi secara komprehensif. Setelah itu, baru aku akan membuat pernyataan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland kepada AFP.
Menurut keterangannya, Obama dan Hillary Clinton sedang mendapatkan penjelasan dan dalam komunikasi yang intens dengan TNC (Dewan Nasional Transisi) Libya. "Jika Khadafi peduli dengan kesejahteraan rakyat Libya, maka ia akan mundur sekarang," tambahnya.
Saat ini, Asisten Menteri Luar Negeri Jeffrey Feltman telah berada di Benghazi. Gedung Putih memprediksi sebelumnya, Khadafi akan segera turun dari tampuk pemerintahannya. (*)