Osama Bin Laden Terbunuh
Pentagon: Bin Laden Tolak Serahkan Diri dan Melawan
Juru Bicara Amerika Serikat menegaskan tewasnya Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden terjadi karena dirinya menolak menyerahkan diri.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -
Juru Bicara Amerika Serikat menegaskan
tewasnya Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden terjadi karena dirinya
menolak menyerahkan diri. Osama saat itu, mencoba untuk melawan dan
"baku tembak" pun pecah. Demikian dilansir Gedung Putih, dikutip dari
Arab News, Rabu (4/5/2011).
Juru bicara Presiden Barack Obama, Jay Carney mengisahkan saat penyergapan Osama menolak untuk menyerahkan diri.
"Kami siap untuk menangkap dia kalau itu mungkin. Kami berharap banyak dia mau menyerakan diri namun pasukan menemukan kesulitan dan bertemu dengan banyak perlawanan." Demikian dikatakan Carney.
Sejurus kemudian saat konferensi pers, seorang wartawan bersikeras menyatakan: "Dia tidak bersenjata," jawab Carney: "Tapi ada banyak orang lain yang bersenjata di kompleks itu dan terjadi baku tembak."
"Tapi tidak di kamar itu," desak wartawan." "Ini adalah pertempuran yang sangat volatile. Aku akan menunjukkan Anda ke departemen pertahanan untuk rincian lebih lanjut tentang hal itu," kata Carney.
Carney menjelaskan selain keluarga bin Laden, terdapat juga dua keluarga lain yang tinggal dalam kompleks itu. "Satu, di bangunan pertama, tempat bin Laden dan satu lagi, di sebuah bangunan kedua."
"Dari 22 orang atau lebih orang dalam ruangan, 17 atau lebih dari mereka adalah warga sipil," kata Carney.
Kemudian dia menyebutkan dalam penyergapan Osama, SEAL dibagi menjadi dua tim. "Satu tim memasuki rumah bin Laden melalui lantai pertama dan dengan cara yang sudah diatur sampai ke lantai tiga dimana pemimpin Al-Qaeda berada saat itu. "Sementara tim lainnya "membersihkan" bangunan kedua.
"Di bangunan pertama Osama bin Laden, dan dua kurir Al-Qaeda tewas bersama dengan seorang wanita," kata Carney.
"Bin Laden dan keluarganya ditemukan di lantai kedua dan ketiga dari bangunan tersebut." Demikian dituturkan Carney.
Setelah baku tembak itu, dia melanjutkan, "tim terbang dengan helikopter ke USS Carl Vinson di Laut Arab Utara."
Juru bicara Presiden Barack Obama, Jay Carney mengisahkan saat penyergapan Osama menolak untuk menyerahkan diri.
"Kami siap untuk menangkap dia kalau itu mungkin. Kami berharap banyak dia mau menyerakan diri namun pasukan menemukan kesulitan dan bertemu dengan banyak perlawanan." Demikian dikatakan Carney.
Sejurus kemudian saat konferensi pers, seorang wartawan bersikeras menyatakan: "Dia tidak bersenjata," jawab Carney: "Tapi ada banyak orang lain yang bersenjata di kompleks itu dan terjadi baku tembak."
"Tapi tidak di kamar itu," desak wartawan." "Ini adalah pertempuran yang sangat volatile. Aku akan menunjukkan Anda ke departemen pertahanan untuk rincian lebih lanjut tentang hal itu," kata Carney.
Carney menjelaskan selain keluarga bin Laden, terdapat juga dua keluarga lain yang tinggal dalam kompleks itu. "Satu, di bangunan pertama, tempat bin Laden dan satu lagi, di sebuah bangunan kedua."
"Dari 22 orang atau lebih orang dalam ruangan, 17 atau lebih dari mereka adalah warga sipil," kata Carney.
Kemudian dia menyebutkan dalam penyergapan Osama, SEAL dibagi menjadi dua tim. "Satu tim memasuki rumah bin Laden melalui lantai pertama dan dengan cara yang sudah diatur sampai ke lantai tiga dimana pemimpin Al-Qaeda berada saat itu. "Sementara tim lainnya "membersihkan" bangunan kedua.
"Di bangunan pertama Osama bin Laden, dan dua kurir Al-Qaeda tewas bersama dengan seorang wanita," kata Carney.
"Bin Laden dan keluarganya ditemukan di lantai kedua dan ketiga dari bangunan tersebut." Demikian dituturkan Carney.
Setelah baku tembak itu, dia melanjutkan, "tim terbang dengan helikopter ke USS Carl Vinson di Laut Arab Utara."