Jumat, 3 Oktober 2025

Osama Bin Laden Terbunuh

Kematian Bin Laden Tidak Mengakhiri Terorisme

Pembunuhan Osama Bin Laden menandai kemenangan simbolis bagi Amerika Serikat dalam perang terhadap terorisme.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Pembunuhan Osama Bin Laden menandai kemenangan simbolis bagi Amerika Serikat dalam perang terhadap terorisme. Tetapi pengaruh buron nomor wahid ini sudah menurun di dunia Arab.

Di Irak, kelompok ini telah sedikit kendur sejak pasukan AS secara resmi mengundurkan diri.

Sementara itu, Pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi mengatakan pasukan oposisi berjuang dipimpin oleh kelompok ini.

Namun para ahli mengatakan dengan Bin Laden, bersembunyi di rumah di Pakistan, itu artinya dirinnya sudah sangat sedikit hubungannya dengan kegiatan kelompok ini. 

Arab News mengabarkan kelompok militan seperti Al-Qaeda berjuang selama bertahun-tahun, untuk menggulingkan para pemimpin Arab, yang mereka anggap sebagai sekuler dan sekutu Barat.

"Bin Laden dianggap sebagai pemimpin simbolis.  Kita berbicara tentang sebuah organisasi yang memiliki struktur yang tidak terpusat.  sel itu dioperasikan independen satu manajemen. Dalam hal kepemimpinan saya tidak berpikir ini (kematian Osama) adalah pukulan berat Al-Qaeda," kata Ayman Khalil, direktur Institute untuk Studi Keamanan Arab di Yordania.

"Dia adalah sumber inspirasi bagi pengikutnya, minimal 15 tahun ini. Tetapi dalam istilah praktis kematian Bin Laden, dengan semua kepentingan simbolik, tidak berarti akhir dari jalan Al-Qaeda," katanya.

Namun demikian, pejabat AS mengatakan mereka berharap kematian Bin Laden akan memungkinkan bagi mereka untuk menghancurkan Al-Qaeda. 

"Kami akan mencoba mengambil keuntungan dari kesempatan yang kita miliki sekarang dengan kematian pemimpin Al-Qaeda Bin Laden, untuk memastikan bahwa kami dapat menghancurkan organisasi itu," kata pejabat Gedung Putih John Brennan. 

"Kami bertekad untuk melakukannya dan kami percaya kami bisa."

Lebih lanjut, pejabat AS ini menyatakan di tengah merebaknya kabar Ayman Al-Zawahiri, wakil Bin Laden, menjadi pimpinan teratas, FBI kini memasukkan dirinya sebagai orang paling dicari.

Para analis juga memperingatkan tentang risiko jangka pendek aksi pembalasan al-Qaeda. "Untuk setiap aksi ada reaksi," kata Khalil. 

"Saya pikir akan ada satu atau dua serangan spektakuler dan kemudian semua akan kembali normal."

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved