Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Timwas Haji Berharap Skema Tanazul Bisa Jadi Peluang Minta Tambahan Kuota hingga 30.000 Jemaah Haji

DPR berharap Indonesia bisa mendapat kesempatan untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Wahyu Aji
Media Centeri Haji/MCH 2025/Dewi Agustina
SKEMA TANAZUL - Ketua Komisi VIII sekaligus Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Marwan Dasopang berharap Indonesia bisa mendapat kesempatan untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah lagi pada tahun depan. 

TRIBUNNEWS.COM JEDDAH - Ketua Komisi VIII DPR sekaligus Tim Pengawas Haji DPR, Marwan Dasopang berharap Indonesia bisa mendapat kesempatan untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah lagi pada tahun depan.

Hal ini bisa dilakukan jika skema tanazul yang kini akan dijalankan dalam penyelenggaraan haji 2025 sukses dilakukan.

Program tanazul adalah program di mana jemaah haji mendapatkan penginapan dekat tempat lempar jumrah, jemaah diperbolehkan bermalam di hotel masing-masing saat hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Dengan kebijakan ini, sebagian jemaah tidak lagi perlu berkemah di Mina, melainkan dapat menginap di hotel yang lebih dekat ke lokasi lempar jumrah.

"Kalau kita urai menjadi tanazul, tidur di hotel, kita punya keberanian untuk meminta lagi tambahan kuota jemaah haji 20.000 atau 30.000. Bukan objek pengawasan ya, tapi objek untuk mendapatkan peluang," kata Marwan Dasopang kepada Tim Media Center Haji (MCH 2025) termasuk Tribunnews.com di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/5/2025).

Menurut Marwan, sudah disepakati ada sejumlah jemaah haji yang akan menikmati skema tanazul ini, yang didominasi oleh kalangan lansia.

Sejauh ini angkanya mencapai 30.000 jemaah.

Sebelumnya Menteri Agama Nasaruddin Umar optimistis penyelenggaraan haji 2025 akan berlangsung sukses.

Salah satunya dengan penerapan skema tanazul untuk mengurai kepadatan di Mina, sekaligus meningkatkan kenyamanan jamaah.

Menurut Menag, jumlah jemaah yang akan mengikuti skema tanazul diperkirakan mencapai 30 ribu orang.

"Langkah skema tanazul ini kami ambil untuk mengurangi kepadatan (tenda Mina). Bahkan, lokasi hotel lebih dekat ke tempat lontar jumrah dibandingkan kemah di Mina. Ini ikhtiar kami agar jamaah lebih nyaman dan ibadah lebih lancar," kata Menag saat bertemu media usai Sidang Isbat awal Zulhijjah di Jakarta, Senin (27/5/2025).

Program tanazul ini akan membantu sebanyak 37 ribu jemaah haji Indonesia, terutama yang lanjut usia.

"Ini akan sangat membantu sekitar 37 ribu jemaah haji Indonesia, terutama yang lanjut usia. Ini adalah bentuk kemudahan," kata Nasaruddin Umar saat bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi Media dalam acara Bincang Haji 1446 H/2025 M yang digelar di Istiqlal, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Di sisi lain Menag bersyukur hingga hari ke-27 masa operasional haji, berbagai kendala yang muncul di lapangan telah berhasil diatasi.

"Alhamdulillah, hingga saat ini penyelenggaraan haji berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kekurangan kecil yang sempat muncul dapat kami atasi dengan cepat," ujar Menag.

Salah satu permasalahan yang sempat muncul adalah terpisahnya pasangan jemaah, seperti suami-istri, orang tua-anak, serta jemaah lansia/disabilitas.

Namun hal ini dapat segera diatasi oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

"Kami juga bersyukur karena jemaah, terutama suami istri dan anggota keluarga, dapat kami tempatkan dalam satu hotel," ujar Menag.

Menag menambahkan seluruh proses keberangkatan jemaah dari Indonesia berjalan tertib dan semakin efisien.

"Dinamika awal sudah kami atasi. Insyaallah, hingga kloter terakhir tanggal 30 Mei, seluruh jemaah reguler telah diberangkatkan," jelasnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran ibadah haji dan keselamatan para jemaah.

"Mari kita saling mendoakan, baik untuk jemaah agar ibadahnya mabrur, maupun untuk bangsa agar terus diberi kedamaian dan kesejahteraan," kata Nasaruddin.

Hingga hari ke-27 operasional penyelenggaraan ibadah haji 2025, sebanyak 183.100 atau 90.07 persen dari 203.320 kuota jemaah haji reguler telah berada di Arab Saudi.

Dari jumlah itu sebanyak 39.852 di antaranya adalah jemaah lansia.

Berdasarkan data Siskohat, secara kloter sebanyak 470 dari total 525 kloter yang telah berada di Tanah Suci.

Sisa jemaah yang belum datang akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sampai tanggal 31 Mei mendatang.

Diketahui Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/5/2025) petang Waktu Arab Saudi.

Timwas DPR terdiri dari 52 anggota dari berbagai komisi di antaranya Komisi VIII DPR, Komisi IX, Komisi V, termasuk Komisi XIII.

Baca juga: Program Tanazul Bisa Bantu 37.000 Jemaah Haji Indonesia, Terutama Kaum Lansia

Setibanya di Jeddah, Timwas DPR akan langsung ke Madinah meskipun gelombang pertama keberangkatan jemaah haji di Madinah sudah selesai. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved