Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2025

Program Tanazul Bisa Bantu 37.000 Jemaah Haji Indonesia, Terutama Kaum Lansia

Dengan kebijakan ini, sebagian jemaah tidak lagi perlu berkemah di Mina, melainkan dapat menginap di hotel yang lebih dekat ke lokasi lempar jumrah.

Kemenag
BAHAS PROGRAM TANAZUL - Menteri Agama Nasaruddin Umar saat bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi Media dalam acara Bincang Haji 1446 H/2025 M yang digelar di Istiqlal, Jakarta, Selasa (6/5/2025).  Nasaruddin Umar mengatakan program tanazul yang difasilitasi pemerintah pada penyelenggaraan haji tahun 2025 akan membantu sebanyak 37 ribu jemaah haji Indonesia, terutama yang lanjut usia. 

Program Tanazul Bisa Bantu 37.000 Jemaah Haji Indonesia, Terutama Kaum Lansia

Dewi Agustina/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan program tanazul yang difasilitasi pemerintah pada penyelenggaraan haji tahun 2025 akan membantu sebanyak 37 ribu jemaah haji Indonesia, terutama yang lanjut usia.

Program tanazul adalah program di mana jemaah haji mendapatkan penginapan dekat tempat lempar jumrah, diperbolehkan bermalam di hotel masing-masing saat hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Dengan kebijakan ini, sebagian jemaah tidak lagi perlu berkemah di Mina, melainkan dapat menginap di hotel yang lebih dekat ke lokasi lempar jumrah.

"Ini akan sangat membantu sekitar 37 ribu jemaah haji Indonesia, terutama yang lanjut usia. Ini adalah bentuk kemudahan," kata Nasaruddin Umar saat bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi Media dalam acara Bincang Haji 1446 H/2025 M yang digelar di Istiqlal, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Selain program tanazul, juga ada skema murur, di mana jemaah lansia dan disabilitas yang berangkat dari Arafah tidak perlu turun dari bus saat mabit di Muzdalifah.

"Ini tetap memenuhi syarat mabit, hanya saja nanti kami minta busnya bergerak secara perlahan, dan kerikil yang kami sudah bagikan sebelumnya," tambahnya.

Juga bagi jemaah yang memiliki kendala kesehatan atau halangan lainnya yang menyebabkan tidak bisa secara fisik melakukan ritual ibadah haji, Kemenag juga menyediakan layanan safari wukuf.

"Secara fiqih, tidak ada persoalan ini. Ini adalah bentuk kemudahan lain yang sudah kita terapkan juga," tegas Menag.

Pemerintah juga kata Nasaruddin sedang merencanakan distribusi daging dam (denda) di Indonesia.

"Kami juga sedang mengupayakan agar daging dam bisa didistribusikan ke Indonesia. Ini penting agar masyarakat Indonesia bisa turut mengonsumsinya. Belum lagi nanti ada kurban, tentu ini sangat bagus bagi masyarakat juga, terutama terkait makanan bergizi," ujar Nasaruddin.

Saat ini beberapa organisasi masyarakat (ormas) keagamaan telah memberikan lampu hijau untuk penyembelihan Dam dilakukan di Indonesia.

Namun masih harus berkonsultasi dengan lembaga-lembaga lainnya yang memiliki kewenangan terkait fatwa keagamanan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Nasaruddin menjelaskan, bahwa di beberapa negara sudah menerapkan hal ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved