Rabu, 1 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Dengar Masih Ada Keluhan dari Jemaah Haji, Pimpinan DPR Minta Pemerintah Kerja Ekstra 

Cucun Ahmad Syamsurizal meminta Kementerian Agama bekerja ekstra melayani jemaah Indonesia di tanah suci Mekkah.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Dewi Agustina
KELUHAN - Suasana di Masjidil Haram. Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal meminta Kementerian Agama bekerja ekstra melayani jemaah Indonesia di Tanah Suci Makkah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal meminta Kementerian Agama bekerja ekstra melayani jemaah Indonesia di Tanah Suci Makkah.

Pasalnya, sejauh ini masih ada keluhan yang didengar Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI.

Cucun mengatakan salah satu keluhan yang didengar adalah soal jemaah suami istri yang penginapannya terpisah, walaupun berangkat satu kloter.

"Pastikan tidak ada lagi cerita jemaah yang satu kloter bisa terbagi jadi 5 rumah, 6 rumah. Dan ini memang sudah tidak bisa dihindari karena yang kontrak kan mereka (Kemenag)," kata Cucun kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).

Legislator PKB itu mengatakan jika masalah ini tidak diselesaikan, akan terjadi kericuhan saat pelaksanaan puncak haji.

Untuk itu, dia mengatakan, Timwas bakal berkoordinasi untuk menangani masalah penginapan guna menghindari jemaah yang tercecer.

"Apakah bisa ditangani ketika nanti puncak haji nggak? Kalau nggak bisa ditangani, harus bisa diselesaikan. Masih ada waktu seminggu lah untuk menata ini semua," kata dia.

Dia menambahkan bahwa Timwas Haji DPR RI sudah mulai berangkat mulai Selasa ini ke Arab Saudi. 

Cucun menyebut gelombang pertama Timwas Haji akan segera melakukan evaluasi penyelenggaraan haji secara langsung, termasuk dalam rangka menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Kami DPR akan memastikan bahwa mereka sudah sanggup siap menata ini dan tidak ada permasalahan,” pungkasnya.

Fase layanan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I di Daerah Kerja (Daker) Madinah selesai pada 25 Mei 2025. 

Total ada 103.806 jemaah yang tiba di Kota Nabawi dan tergabung dalam 266 kelompok terbang (kloter).

Kedatangan jemaah haji di Madinah berlangsung sejak 2 sampai 17 Mei 2025. 

Jemaah tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum diberangkatkan secara bertahap menuju Makkah Al-Mukarramah. 

Keberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah berakhir pada 25 Mei 2025.

“Alhamdulillah layanan jemaah haji gelombang pertama di Madinah berjalan lancar. Ada 103.806 jemaah gelombang I dan 1.064 petugas yang tergabung dalam 266 kelompok terbang (kloter),” kata Kepala Daker Makkah M Luthfi Makki melalui keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).

"Kita siapkan 89 hotel dengan 17.800 kamar di Madinah sebagai tempat tinggal jemaah selama di Madinah. Semua berada di wilayah Markaziyah, dekat dengan Masjid Nabawi, dan beberapa di antaranya dengan standar layanan setara hotel bintang 5," tambahnya. 

Para petugas haji akan diberangkatkan ke Makkah mulai hari ini untuk memperkuat layanan menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Selama di Madinah, kata Luthfi Makki, ada sejumlah layanan yang diberikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kepada jemaah, dengan data-data sebagai berikut:

1. Distribusi 2.665.812 boks makanan. Setiap jemaah maksimal mendapat 27 kali makan selama sembilan hari di Madinah. 

Penyediaan makanan ini disiapkan oleh 21 dapur katering dengan menu khas Nusantara, dari variasi nasi putih, nasi kuning, dan nasi uduk, lengkap dengan lauk-pauk dan sayur mayur cita rasa Indonesia;

2. Penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi bagi 827 jemaah yang terpisah rombongan, serta proses pemberangkatan mereka dari Madinah menuju Makkah;

3. Lebih dari 2.500 bus digunakan untuk memberangkatkan jemaah secara bertahap dari Madinah menuju Makkah;

4. Menerbitkan 64.380 tasreh (izin perjalanan) telah diterbitkan dari total 103.806 jemaah yang masuk Madinah;

5. Visitasi dan edukasi oleh 7 petugas bimbingan ibadah kepada 266 kloter, bimbingan khusus bagi 47 jemaah udzur di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), serta 13 kali pendampingan jemaah yang tertunda keberangkatan dari Madinah menuju Makkah;

6. Hingga hari terakhir pemberangkatan menuju Makkah, ada 35 jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, dan 4 jemaah dirawat di KKHI. Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved