Minggu, 5 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Biaya Penerbangan Haji Naik Rp 1,1 Juta Per Jemaah, Dirut Garuda Sebut Karena Kenaikan Kurs Dolar AS

Perubahan kurs Dolar AS terhadap Rupiah ini menghasilkan selisih sekitar 5 persen, yang langsung berimbas pada biaya penerbangan per penumpang.

Penulis: Chaerul Umam
Garuda Indonesia
Kloter 1 penerbangan haji 2015 dengan Garuda Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat memberikan dampak besar terhadap biaya penerbangan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Wamildan Tsani, mengungkapkan bahwa biaya penerbangan mengalami peningkatan signifikan yakni Rp 1,1 juta per jemaah haji akibat perubahan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Wamildan dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (17/4/2025).

"Terkait dengan isu dan rekomendasi. Pertama, terkait dengan peningkatan kurs USD. Jadi, yang kami sampaikan pada rapat Panja sebelumnya adalah kami hitung biaya dengan kurs awal Rp16 ribu, sedangkan saat ini kurs kita sudah berada di angka Rp16.845," kata Wamildan.

Perubahan kurs Dolar AS terhadap Rupiah ini menghasilkan selisih sekitar 5 persen, yang langsung berimbas pada biaya penerbangan per penumpang.

"Dengan adanya kenaikan kurang lebih 5 persen ini, sehingga dari sisi Garuda Indonesia kami laporkan di sini terjadi peningkatan biaya kurang lebih Rp1,1 juta per penumpang, Pak," tambah Wamildan.

Baca juga: Kemenag Perpanjang Batas Pelunasan Biaya Haji Hingga 25 April 2025

Lebih jauh, Dirut Garuda Indonesia ini menjelaskan bahwa perusahaannya telah menyelesaikan pembayaran Termin I sebesar 40 persen dari total kewajiban.

"Namun, masih tersisa tiga termin pembayaran berikutnya yang nilainya cukup besar.

“Terkait dengan hal itu, saat ini sudah dilakukan pembayaran Termin I sebesar 40 persen dan masih ada 60 persen lagi yang akan dibayarkan di Termin 2, 3, dan 4,” ujarnya.

Di tengah tantangan fluktuasi kurs ini, Wamildan juga mengusulkan solusi strategis untuk meringankan beban perusahaan. Ia meminta agar sisa pembayaran untuk Termin 2, 3, dan 4 bisa dilakukan dalam mata uang dolar AS.

"Melalui forum ini, kami izin mengusulkan untuk Termin 2, 3, dan 4 mohon izin apabila nanti disetujui, dapat diberikan pembayarannya dengan kurs dolar, Pak, sehingga bisa meringankan beban kami," pungkasnya.

Dengan langkah-langkah ini, Garuda Indonesia berupaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan kepada jemaah haji meski di tengah tantangan ekonomi yang ada. Ini adalah perhatian serius bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji yang sangat penting bagi umat Muslim.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved