Senin, 29 September 2025

Emas Digital Pegadaian: Cara Cerdas Milenial Investasi Anti FOMO

Berikut cerita Ade Ayung Cahyani Pertiwi menjadi nasabah tabungan emas Pegadaian. Ia sudah investasi emas selama tahun.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Febri Prasetyo
Dok. Pribadi
EMAS DIGITAL PEGADAIAN - Ade Ayung Cahyani Pertiwi (27), nasabah milenial tabungan emas Pegadaian asal Denpasar Timur, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Ia memperlihatkan akun Pegadaian Digital, aplikasi yang memudahkan dirinya berinvestasi emas lewat genggaman. 

Literasi keuangan sendiri dimaknai sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang membantu seseorang membuat keputusan keuangan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan.

Pada 2024, Indeks literasi keuangan di Indonesia sebesar 65,43 persen, artinya dari 100 orang umur 15-79 tahun, ada 65 orang yang terliterasi keuangan dengan baik, dan sisanya 35 orang masih belum paham.

Tentu ini menjadi tantangan para stakeholder, termasuk pihak Pegadaian harus terus mengenjot sosiaslisasi, utamanya perihal tabungan emas digital.

“Ada pemula belum memperhatikan aspek penting investasi emas, satu halnya ada perbedaan harga jual dan harga beli. Di tahap ini, menurut saya penting Pegadaian memberikan edukasi lebih masif terkait plus-minus tabungan emas,” saran Ayung.

Jangan Hanya Sekadar FOMO

Selama satu dekade terakhir, harga emas secara garis besar mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, meski terdapat momen nilainya fluktuatif naik turun yang memang wajar.

Pada September 2015, harga emas di situs Logam Mulia masih berada di angka Rp599.500 per gram. Sekarang nilainya sudah tembus Rp2.171.000 per 25 September 2025. Tercatat ada kenaikan sebesar Rp1.571.500 atau 262,05 persen dalam kurun waktu 10 tahun.

Kondisi tersebut membuat generasi milenial mulai sadar seberapa menjanjikan investasi emas jika dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Meski di sisi lain, masih ada saja yang cuma ikut-ikutan karena takut ketinggalan tren alias Fear Of Missing Out (FOMO).

Ayung sendiri baru merasakan untung investasi emas setelah rutin menabung di Pegadaian setelah bertahun-tahun. Dengan modal awal Rp500.000, kini aset emas miliknya sudah naik 150 persen di 2025.

“Saran saya jangan FOMO investasi apapun, bukan hanya emas. Sebelum memikirkan untung, harus riset dulu kekurangan atau resikonya. Dan perlu diingat emas itu baru bisa cuan di atas 1 tahun,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan. Ia mengingatkan penting memperhatikan pengetahuan dasar dalam investasi emas, termasuk aspek apa saja yang bisa mempengaruhi harga komoditi logam mulia ini.

“Dilihat juga pengaruh fundamental yang memengaruhi harga emas. Para investor (masyarakat, red) harus berhati-hati untuk menilai hal ini, jangan ikut-ikut saja,” katanya saat menjadi narasumber di  webinar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute bertajuk Meneropong Masa Depan Pasar Emas Indonesia: Peran Strategis Bullion Bank di Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025 lalu.

Damar setuju keuntungan dalam investasi emas tak bisa diraih secara singkat. Baginya, investasi ini paling cocok digunakan untuk tujuan jangka panjang.

“Jadi, dalam waktu dekat perlu diperhatikan pengaruh fundamentalnya. Tapi, untuk jangka panjang insyaallah emas pasti naik,” tegasnya.

HARGA EMAS - Grafik perkembangan harga emas di situs Logam Mulia dari September 2015 hingga September 2025. Selama 10 tahun, harga emas naik sebanyak 262,05 persen persen.
HARGA EMAS - Grafik perkembangan harga emas di situs Logam Mulia dari September 2015 hingga September 2025. Selama 10 tahun, harga emas naik sebanyak 262,05% persen. (logammulia.com)

Baca juga: Pegadaian Awards 2025 Dukung Literasi Keuangan dan Citizen Journalism untuk MengEMASkan Indonesia

Pegadaian mengEMASkan Indonesia

Kampanye mewujudkan Indonesia Emas 2045 mulai digembar-gemborkan beberapa tahun terakhir untuk menyambut babak baru kehidupan berbangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di umurnya yang genap 100 tahun nanti, Indonesia bertransformasi menjadi negara berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan yang berkeadilan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan